Bad Weather in Kolaka Waters, Kendari Basarnas Standby 24 Hours
Basarnas Kendari siaga 24 jam, di tiap pos – pos SAR yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) dan sejumlah daerah lainnya.
Basarnas Kendari is on standby 24 hours, at each SAR post in the Southeast Sulawesi (Southeast Sulawesi) region and a number of other regions.
Hal ini dilakukan melihat cuaca buruk melanda sejumlah perairan di wilayah ini, seperti, Kendari, Wakatobi, Baubau, Kolaka (Sultra) dan Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
This is done seeing bad weather engulfing a number of waters in this region, such as, Kendari, Wakatobi, Baubau, Kolaka (Southeast Sulawesi) and Soroako, East Luwu, South Sulawesi (South Sulawesi).
Pejabat Basarnas Kendari, Yudi menjelaskan, pihaknya tengah memantau wilayah – wilayah khususnya di bagian pesisir pantai.
Kendari Basarnas official, Yudi explained, his party was monitoring areas – especially in the coastal areas.
“Kami melakukan pemantauan di tiap tempat. Anggota yang sedang melaksanakan siaga masing – masing satu tim dengan jumlah bervariasi, antara 7 sampai 9 orang,”ungkapnya kepada media ini.
“We carry out monitoring in each place. “Members who are on standby each team with a number varies, between 7 to 9 people,” he told this media.
Diimbau kepada warga khusus nelayan, lanjut dia, sebelum melakukan kegiatan di laut agar memperhatikan kondisi cuaca.
He appealed to special residents of fishermen, he continued, before carrying out activities at sea to pay attention to weather conditions.
“Mencari tau cuaca hari ini dan beberapa hari ke depan seperti apa, selain itu memperhatikan kondisi kelayakan kapal atau perahu yang digunakan, apakah layak atau tidak. Juga memastikan alat – alat navigasi, seperti kompas berfungsi dengan baik, termasuk alat komunikasi, berupa radio maupun Handpphone (Hp). Diperhatikan pula alat keselamatan, seperti lifejacket ataupun ringbuoy tersedia di kapal ataupun perahu,”imbuh Yudi berharap.
Sementara itu, cuaca di pantai kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara yang berhadapan langsung dengan teluk Bone meluap, Minggu (12/1/2020) siang.
Meanwhile, the weather on the coast of Kolaka regency, Southeast Sulawesi, which is dealing directly with the overflowing Bone bay, Sunday (1/12/2020) afternoon.
Cuaca ekstrim berupa angin kencang dan gelombang tinggi terlihat menghantam sepanjang bibir pantai Kolaka sehingga membuat air laut meluap ke jalan raya.
Extreme weather in the form of strong winds and high waves were seen hitting along the shoreline of Kolaka beach so that the sea water overflowed onto the highway.
Bahkan gelombang tinggi dan angin kencang ini merusak gerbang wisata kuliner yang ada di Kolaka. Sebagian gerbang ini rusak diterjang angin kencang.
Even the high waves and strong winds damaged the culinary tourism gates in Kolaka. Some of these gates were damaged by strong winds.
Tak hanya itu, kondisi cuaca buruk yang tidak menentu seperti saat ini membuat para nelayan di kabupaten Kolaka memilih istirahat untuk melaut. Mereka memilih tinggal di rumah karena takut.
Not only that, the unpredictable bad weather conditions like this now make the fishermen in Kolaka district choose to take a rest to sea. They chose to stay at home because they were afraid.
Kendati begitu, nelayan yang memaksakan diri melaut, hasil tangkapan pun cukup minim yang tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
Even so, fishermen who force themselves to go to sea, the catch is also quite minimal that is not in accordance with the costs incurred.
Perahu nelayan nampak berlabuh di bibir pantai. Tak ada pilihan mesti perahu –perahu itu dihantam ombak.
Fishing boats appear to be anchored at the shoreline. There was no choice but the boat had to be hit by the waves.
Sementara sebagian nelayan mengevakuasi perahu mereka ke tempat lebih aman untuk menghindari ombak yang tinggi.
While some fishermen evacuate their boats to safer places to avoid high waves.
Salah seorang nelayan asal Kolaka, Mursalin mengatakan, cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari terakhir memaksa dirinya untuk beristirahat melaut.
One fisherman from Kolaka, Mursalin said, bad weather that occurred since the last few days forced him to rest at sea.
“Cuaca saat ini tidak dapat diprediksi, sebab ombak tinggi dan angin kencang seketika,”papar Mursalin kepada tegas.co.
“The current weather is unpredictable, because the waves are high and the winds are instantaneous,” Mursalin explained tegas.co.
Pantauan media ini, akibat cuaca buruk, sejumlah perahu nelayan yang berlabuh di bibir pantai tenggelam saat dihantam ombak.
This media monitoring, due to bad weather, a number of fishing boats that docked on the shore sank when hit by the waves.
Kondisi ini membuat para nelayan hanya dapat memperbaiki perahu dan alat tangkap ikan mereka, sembari menanti cuaca membaik.
This condition makes the fishermen can only repair their boats and fishing gear while waiting for the weather to improve.
AS LAN / MAS