Two Ferry to Kolaka – Bajoe Delay Sail, This is the fate of the passengers
Dua armada kapal yakni, KMP Permata Nusantara dan KMP Fais masih berlabuh di pelabuhan ferry Kolaka – Bajoe sejak Sabtu (11/1/2020) kemarin hingga hari ini Minggu (12/1/2020). Kedua KMP tersebut menunda berlayar akibat cuaca buruk. Gelombang tinggi dan angin kencang menjadi penyebabnya. Keduanya berlabuh sembari menanti cuaca membaik.
Two fleets namely, KMP Permata Nusantara and KMP Fais are still anchored at the ferry port of Kolaka – Bajoe since Saturday (11/01/2020) yesterday to today Sunday (1/12/2020). Both KMPs delayed their sails due to bad weather. High waves and strong winds are the cause. Both of them anchored while waiting for the weather to improve.
Akibat cuaca buruk melanda wilayah perairan teluk bone di kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditunda. Penundan tersebut membuat aktivitas di pelabuhan penyeberangan ferry Kolaka – Bajoe ditutup sementara, Minggu 12 Januari 2020.
As a result of bad weather hit the bone bay waters in the district of Kolaka, Southeast Sulawesi (Southeast Sulawesi) postponed. The postponement made activities at the Kolaka – Bajoe ferry crossing point temporarily closed, Sunday 12 January 2020.
Akibat angin kencang dan tingginya gelombang membuat Koordinator satuan pelayanan (Korsatpel) pelabuhan penyeberangan ferry Kolaka bersama pihak ASDP dan kantor unit penyelenggara pelabuhan kolaka menutup sementara aktivitas pelayaran di pelabuhan itu.
Due to strong winds and high waves, the Coordinator of the service unit (Korsatpel) of the Kolaka ferry crossing port together with ASDP and the office of the Kolaka port operating unit temporarily closed shipping activities at the port.
Sementara itu, BMKG setempat merilis, ketinggian gelombang mencapai 1,5 – 2,5 meter, bahkan bisa mencapai 4 meter dengan kecepatan angin sekitar 20 knot per jam.
Meanwhile, the local BMKG released, the wave height reached 1.5 – 2.5 meters, it could even reach 4 meters with wind speeds of around 20 knots per hour.
Korsatpel pelabuhan penyeberangan kolaka BPTD WIL XVIII SULTRA, Syahrul mengatakan, penundaan keberangkatan kapal ferry setelah diputuskan dalam rapat bersama dengan instansi terkait.
South Korea crossing port Kolaka crossing BPTD WIL XVIII SULTRA, Syahrul said, the ferry departure delay after it was decided in a joint meeting with the relevant agencies.
Hal itu dilakukan menyusul cuaca buruk di perairan kolaka. “Keputusan bersama ini mendapat persetujuan dari nahkoda kapal,”tutur Syahrul kepada tegas.co.
This was done following bad weather in the waters of Kolaka. “This joint decision has the approval of the ship’s captain,” Syahrul said tegas.co.
Ia menambahkan, jadwal keberangkatan kapal ferry rute Kolaka – Bajoe ditunda dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
He added, the ferry departure schedule for the Kolaka – Bajoe route was delayed with an unspecified deadline.
Baca juga, https://tegas.co/2020/01/12/cuaca-buruk-di-perairan-kolaka-basarnas-kendari-siaga-24-jam/
Olehnya itu, tambahnya, tidak ada aktivitas di loket penjualan tiket. Sementara seluruh penumpang memilih membentangkan ayunan untuk beristirahat.
Therefore, he added, there was no activity at the ticket window. While all passengers chose to stretch out to take a rest.
AS LAN