Sebagaimana penekanan Panglima Koarmada II Laksda TNI Heru Kusmanto, tentang tindakan persuasif yang wajib dilakukan para prajurit kala berhadapan dengan kapal asing saat patroli pengamanan batas wilayah Indonesia, Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo memberikan pengarahan kepada prajurit saat mengunjungi secara langsung KRI Pandrong dan KRI Layaran di Tarakan, Kalimantan utara pada Rabu (19/02).
Rahmat, sapaan akrab Danguspurla ini mengatakan jika tindakan persuasif yang dimaksud adalah tindakan yang sifatnya menegur dengan sopan, yang akhirnya akan membuat malu sendiri pihak lawan atau asing.
“Sesuai arahan Panglima, unsur-unsur BKO Guspurla II dalam laksanakan operasi di perbatasan agar tidak melakukan tindakan provokatif terhadap kontak, baik provokatif komunikasi maupun provokatif tindakan,“ tegas laksamana dengan satu bintang di pundak ini.
Selain menyampaikan arahan Pangarmada II, Laksma Rahmat juga menyampaikan beberapa hal yang menjadi materi pengarahan Wakasal Laksdya TNI Mintoro Yulianto pada Senin (17/2) lalu di Koarmada II. Beberapa hal tersebut antara lain tentang rencana pengembangan kekuatan TNI AL, kecelakaan alut sista, kesigapan dan kesiapan kekuatan gelar TNI AL dalam penanganan bencana alam dan SAR , pembinaan personel dan budaya tertib lalu lintas sebagai awal keselamatan.
Disamping itu orang nomor satu di Guspurla ini juga tidak lupa memberikan motivasi kepada para prajurit, agar selalu semangat dalam melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan wilayah NKRI dengan beberapa negara sahabat, yang melibatkan beberapa unsur KRI, pesawat udara dan Marinir.
“Jaga daerah perbatasan NKRI. Tetap jaga semangat, mental dan motivasi saat berada di daerah operasi,” tandas Rahmat.
Di sisi lain kunjungan ini juga menjaga ajang nostalgia Rahmat, yang pernah menjabat sebagai Komandan KRI Pandrong ke-12 (dua belas) pada periode tahun 2005-2006.
EDI SULTON