Pj Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Ahmad PS menegaskan, kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Prov. Sultra jangan mengeluh, tetapi tunjukkan kinerja yang produktif dalam rangka menyelesaikan program program strategis Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra.
Pernyataan tersebut disampaikan Pj Sekda La ode Ahmad PS saat memimpin Ngobrol Kinerja (Ngoki) yang rutin dilaksanakan oleh jajaran OPD Sultra Tahun 2020 di gelar di Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlidnungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluaraga Berencana (DP3APPKB), Rabu, (26/2/2020).
“Kepada kita semua yang menduduki jabatan sebagai Kepala OPD untuk tidak banyak mengeluh, tetapi menujukkan kinerja, sesuai dengan program kerja di masing-masing OPD yang dipimpin,”ujarnya.
Ahmad PS mengatakan, program kegiatan Pemprov, merupakan setengah dari Program Kegiatan Pemerintah Pusat, karena itu semua kepala atau pimpinan OPD jangan selalu kekeh dan egois, terhadap hal hal yang kurang pantas untuk di paksakan sebagai program dan kegiatan.
Program Strategis Pemerintah Provinsi harus selalu nyambung dan terdistribusi di wilayah kerja 17 kabupaten kota, Program Kegiatan Provinsi harus Linear dengan Program Kegiatan 17 Kabupaten Kota.
“Untuk itu semua OPD untuk mendukung dan melaksanakan Program Pemerintah Pusat lebih Fokus kepada Program Kegiatan Pariwisata karena lebih cepat menghasilkan dan memajukan untuk daerah,”tandasnya.
Sementara itu kepala DP3APPKB Sultra Hj Andi Tenri Rawe Silondae selaku tuan rumah penyelenggara Ngoki ke 7 tahun 2020 melaporkan bahwa di instansi yang dipimpinnya saat ini telah banyak melakukan penanganan dan pemberdayaan sesuai dengan program pemerintah.
Disebutkan, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan sebanyak 124 kasus, 97 kasus melalui SIMPONI PPA dan 27 Kasus melalui laporan masyarakat pada UPTD PPA telah mendapat penanganan dan perlindungan.
Selain itu mantan kepala DPPKAD Konawe Selatan itu mengaku, berdasarkan data, kekerasan terhadap anak paling banyak terjadi di Kab. Konawe yaitu sebanyak 19 Kasus (4 kasus anak laki laki dan 15 kasus anak perempuan), kemudian Kota Kendari yaitu 18 kasus (4 kasus pada anak anak laki laki dan 14 kasus anak perempuan).
“Untuk kekerasan terhadap Perempuan paling banyak di Kota Kendari 11 kasus, Kabupaten Konawe 7 kasus, dan Kota Baubau 6 kasus. Sementara untuk jenis kekerasan yang di alami sepertiPsikis, Fisik, Pelecehan Seksual, Eksploitasi dan Penelantaran juga dalam proses pendampingan dn pembinaan dan perlindungan,”ujarnya dihadapan seluruh peserta Ngoki.
TIM REDAKSI