Direktur Pasca Sarjana Hukum Unsultra: Endang “Paranoid” Jangan Buat Gaduh

Konsulat Jendral (Konjen) RI di Johor Malaysia pakaian putih hitam (Tengah) bersama Direktur pasca sarjana Hukum, Dr. Bariun, SH.MH serta rombongan mahasiswa pasca sarjana Hukum Unsultra FOTO DOKUMENTASI KONJEN RI DI JOHOR MALAYSIA

Kuala Lumpur. TEGAS.CO – Direktur pasca sarjana hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Dr. LM Bariun, SH.MH menegaskan, agar wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk tidak membuat gaduh.

Hal ini disampaikan setelah mengetahui ada statement yang meminta wakil gubernur Sultra, Dr. Lukman Abunawas melarang kembali Indonesia sebelum memeriksa kesehatannya.

Iklan Pemkot Baubau

“Endang itu paranoid, cuma merabah. Kami rombongan mahasiswa pasca sarjana Unsultra disini sehat walafiat. Kami disini aman dari isu covid 19 karena setiap perjalanan, setiap tempat ada sceening. Kami juga mendapat perlindungan dari konjen RI, Bapak Sunarko,” tegas Bariun di Melaka Malaysia, Rabu (4/3/2020).

Bariun meminta, Endang melakukan perjalanan ke Malaysia dan Singapore, agar mengetahui situasi dan kondisi disini. “Jangan cuma jadi orang paranoid, coba jalan – jalan ke sini, agar tau situasinya, bukan cuman merabah-rabah sehingga jadi gaduh di daerah sendiri,” Pintahnya.

Bariun menjelaskan, bahwa Malaysia Singapore, hampir tak terlihat masyarakat, wisatawan mancanegara (Wisman) menggunakan masker.

“Justru kita ada imbauan agar tidak menggunakan masker. Cuma kita rombongan mahasiswa pasca sarjana yang terlihat menggunakan masker semata – mata untuk kewaspadaan,” Tambah Bariun.

Meski demikian, Bariun mengapresiasi perhatian wakil ketua DPRD Sultra, Endang, namun dinilai keliru karena tidak mengetahui secara pasti situasi dan kondisi di Malaysia-Singapore.

Prof. Madya Dr. Abdul Munir Abd. Murad Timbalan Pengarah (Perancangan Strategik dan Kualiti Akademik) yang juga seorang dosen Mikrobiologi dan Biologi Molekuler bersama Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun (Tengah) Senin (2/3/2020) FOTO: ISTIMEWA

Pasca Sarjana Hukum Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) di Kendari membawa 17 orang ke Malaysia, sejak Minggu (1/3/2020). Ke 17 orang tersebut, terdiri, 6 dari universitas sebagai pendamping yaitu, Ketua Yayasan, Dr. M. Yusuf, Rektor, Prof Andi Bahrun, Direktur Pasca Sarjana, Dr. LM Bariun, Ketua Prodi, Dr. Hj. Suriani, Seketaris prodi, Hijriani, SH. MH.

Sementara 11 Mahasiswa pasca sarjana hukum yakni, Lukman Abunawas, Prisky Riuzo Situru, Mas’ud, La Ode Junaiddin.S, Jamarin, Mido, Rizky Wahyuningsih, Agus Umar, Jerianto Patulak, Bambang E.P dan Marlin.

Kegiatan pasca sarjana hukum Unsultra ini merupakan program Benchmarking International Learning Experience Tri Darma Perguruan Tinggi, mulai 1 – 6 Maret 2020. Angkatan pertama 2019 berjumlah 29 Mahasiswa, 18 diantaranya belum mengikuti kegiatan ini karena sedang berhalangan.

Video Penandatanganan

Dari Benchmarking tersebut, Konsulat Jendral (Konjen) RI bersedia bekerjasama pertukaran mahasiswa khususnya mahasiswa dari Sultra.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa, Agus Umar menegaskan, bahwa kunjungan Benchmarking ini bukan sekedar jalan-jalan, namun meningkatkan Sumber Daya Mahasiswa dalam bidang hukum.

“Buktinya kita diterima Konjen RI di Johor Malaysia dan kunjungan resmi di Pusat Siswazah, Univercity Kebangsaan Malaysia. Kunjungan disambut oleh Prof. Madya Dr. Abdul Munir Abd. Murad Timbalan Pengarah (Perancangan Strategik dan Kualiti Akademik) yang juga seorang dosen Mikrobiologi dan Biologi Molekuler, Prof. Dr. Hasani Mohd. Ali LL.B (Hons) (IIUM), LLM (Sheffield), Ph.D (Dundee), Accredited Mediator, Cert. in Mediation (MMC) Dosen Hukum Farieza Faziera Sajari Executive N41. kita kuliah di fakuliti Undang-undang dengan materi metode penulisan journa dan scopus,”tutup Agus Umar.

REDAKSI