Islam Solusi Jitu Atasi Generasi Brutal

Islam Solusi Jitu Atasi Generasi Brutal
YUSRA UMMU IZZAH (PEGIAT LITERASI DAN PENDIDIK GENERASI)

Fakta mengejutkan datang dari seorang ABG berinisial NF (15 tahun), siswa SMP yang mengaku telah membunuh bocah usia 6 tahun di sawah besar Jakarta Pusat. Dengan teganya ia melakukan pembunuhan dengan cara menyelupkan kepala korban ke dalam air hingga korban tewas karena kehabisan oksigen, selanjutnya pelaku mengikatnya dan meletakkannya di dalam lemari. (tribunnews.com/2020/03/07)

Yang lebih mengejutkan lagi, saat melakukan pembunuhan tersebut NF mengaku sadar dan secara spontan muncul hasrat untuk melakukan aksi pembunuhan tersebut. Ironisnya, dibalik sosok pendiam dan jarang bergaul dengan rekan seumurannya, NF dikenal sebagai sosok yang cerdas dan berprestasi, dia rajin di sekolah, selalu duduk paling depan dan jago menggambar.

Iklan Pemkot Baubau

Liberalisme Lahirkan Generasi Stres

Generasi muda hari ini tidak memiliki landasan hidup yang benar, rapuh dan mudah terbawa arus. Sebagaimana pengakuan NF yang melakukan pembunuhan karena terinspirasi dari karakter Slender Man yang sangat ia sukai, juga kerap menonton film Caki. Slender Man merupakan karakter fiksi seorang pria tinggi tipis dengan tanpa wajah, mengenakan baju hitam berdasi merah yang suka menculik bahkan menyiksa anak-anak.Tontonan-tontonan horror yang merusak seperti ini, tanpa disadari dijadikan sebagai idola untuk diikuti.

Gaya hidup liberal (serba bebas) menjadi sumber munculnya berbagai kerusakan di tengah generasi muda. Cara berfikir dan bertindak liberal membuat setiap orang bertindak bebas untuk mengekspresikan diri. Inilah kegagalan system sekuler yang memisahkan kehidupan dengan agama. Sistem sekuler telah gagal membangun SDM yang berkualitas. Pemerintah belum memliki solusi yang tepat untuk mengatasi kekerasan pada generasi.

Menyaksikan perilaku remaja saat ini, dada terasa sesak. Mengapa ada remaja yang tega berbuat keji ? Sudah tidak punya rasa takut dan malukah mereka ? Atau sudah lenyapkah keimanan dalam dada mereka ? Atau sebenarnya mereka adalah korban dari kesalahan penerapan system saat ini ? Mengapa demikian ?

Pertama, pendidikan yang sekuler menjadi akar persoalan yang mempengaruhi perilaku siswa yang semakin sulit diatur. Siswa yang diberikan pendidikan yang tidak bersinergi dengan pendidikan agama akan menghasilkan sekularisasi di dunia pendidikan. Alhasil, output yang dihasilkan dari pendidikan ini adalah siswa yang jauh dari pendidikan agama dan terkikis akidahnya, bahkan berani melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama.

Kedua, media/tontonan saat ini juga cenderung sekuler bahkan tanpa filter. Anak bebas mengakses tontonan yang sangat tidak mendidik seperti film kekerasan, tawuran, pacaran, seks bebas,horor dll. Tentu tontonan semacam ini akan menjadi faktor pendorong perbuatan asusila yang menyerang generasi saat ini. Pada akhirnya, tontonan seperti itu mudah ditiru dan dipraktekkan dalam kehidupan nyata.

Ketiga, tidak ada ketaqwaan individu, masyarakat dan negara. Penerapan sistem sekuler di segala bidang akan melahirkan generasi yang sekuler dan liberal. Mereka diberi kebebasan dalam menjalani kehidupan yang mereka inginkan. Tentu kebebasan yang tanpa batas, termasuk aspek bertingkah laku. Ditambah lagi adanya payung hukum HAM. Maka akan menjadikan generasi berbuat semaunya, dengan dalil hak asasi.

Maka, jangan heran jika potret generasi saat ini jauh dari harapan. Generasi yang seharusnya menjadi tonggak peradaban, kini berubah menjadi generasi brutal tanpa arah. Generasi diserang dari berbagai arah, dengan suntikan paham sekularisme.

Islam Melindungi Generasi

Islam memandang bahwa menjaga generasi bukan hanya tugas orangtua maupun guru. Akan tetapi, juga butuh peran negara dan masyarakat. Negara memiliki andil yang sangat besar dalam menyaring segala tontonan di media apapun. Yang berpengaruh besar pada pembentukan generasi. Tak hanya sekedar menfilter media, namun negara juga punya tanmggung jawab besar untuk mendidik dan melindungi generasi dari segala ancaman yang terjadi.

Begitupun masyarakat, mereka juga memiliki andil yang besar untuk menasehati, mengajak pada kebaikan dan mencegah tindakan yang buruk. Sebab, jika hanya orangtua yang berperan dalam menjaga generasi muda, sedangkan lingkungan, masyarakat dan negaranya tidak mendukung, maka tidak menutup kemungkinan anak akan terkontaminasi dengan pengaruh buruk dari lingkungan sekitar.

Karena itu, satu-satunua cara menyelamatkan generasi dari segala kebrutalan ini adalah dengan menghancurkan system sekuler-liberalisme ini. Sebab, system ini sungguh rusak dan merusak. Bahaya bila terus dibiarkan menata bumi. Kehancuran peradaban tingal menunggu waktu. Baik kehancuran moral maupun kemanusiaan. Sungguh merugi umat manusia jika tak segera kembali kepada jalan sang pencipta. Hanya aturan yang bersumber dari Allah Ta’ala yang akan menyelamatkan manusia dari penyimpangan hidup dalam segala aspek.

Allah Ta’ala berfirman : “Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki ? (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya) ?  (TQS AL-Maidah 5 : 50) Wallahu  a’lam bishowab.

YUSRA UMMU IZZAH (PEGIAT LITERASI DAN PENDIDIK GENERASI)