Example floating
Example floating
Berita Utama

VDNI dan OSS Gelontorkan Rp10 Milyar Atasi Penyebaran COVID-19 di Sultra

×

VDNI dan OSS Gelontorkan Rp10 Milyar Atasi Penyebaran COVID-19 di Sultra

Sebarkan artikel ini
Direktur PT VDNIP Zhou Yuan di tengah tengah karyawan PT VDNI di Morosi. (FOTO : IST)

Dua perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Tiongkok yang beroperasi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) menggelontorkan dana hingga Rp10 milyar untuk mengatasi wabah Corona Virus Disease-19 (COVID-19) di wilayah Sultra.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Virtue Dragon Nickel Industrial Park (VDNIP), perusahaan yang membawahi PT VDNI dan PT OSS, Zhou Yuan pada Kamis, 19 Maret 2020.

Iklan KPU Sultra

Kata Zhou, langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian perusahaannya di dalam membantu Indonesia khususnya Sulawesi Tenggara, wilayah di mana perusahaannya beroperasi, dalam menghadapi dan mengatasi penyebaran wabah COVID-19.

“Kita mau mengantisipasi penyebaran wabah yang sedang terjadi di dunia ini. Ini menjadi perhatian pimpinan perusahaan untuk mengambil tindakan pencegahan membantu Indonesia untuk kembali normal lagi,” ucap Zhou melalui penerjemahnya.

Ia mengatakan, bantuan ini nantinya akan terbagi dalam dua bentuk. Pertama adalah bahan pokok dan yang kedua adalah alat-alat kesehatan.

“Sebagai langkah agar masyarakat sekitar perusahaan agar mengurangi aktivitasnya di luar rumah agar terhindar dari potensi terserang COVID-19, perusahaan memberikan bantuan makanan berupa satu karung beras seberat 10 kilogram dan 1 dus mie instan per kepala keluarga yang ada di tiga kecamatan di sekitar perusahaan. Itu total nilainya Rp5 milyar,” ungkapnya.

Selain kepada masyarakat di sekitar perusahaan, bantuan bahan pokok itu juga diberikan kepada 12 ribu orang karyawan lokal yang mayoritas juga merupakan warga di sekitar perusahaan itu.

Untuk bantuan alat kesehatan, lanjut Zhou, nantinya akan segera didatangkan dan disalurkan ke rumah sakit rujukan COVID-19 yang ada di Kendari.

“Alat-alat kesehatannya senilai Rp5 milyar berupa alat pendeteksi suhu, masker N95 sebanyak 50 ribu buah, obat-obatan, sarung tangan sebanyak 60 ribu, serta baju alat pelindung diri sebanyak 6 ribu buah akan segera didatangkan untuk selanjutnya kita salurkan ke rumah sakit (rujukan COVID-19) yang ada di Kendari,” bebernya.

Selain di Sultra, perusahaan juga menyalurkan bantuan medis di Jakarta dengan total nilai Rp10 milyar. Hal ini dilakukan mengingat Jakarta Raya merupakan daerah yang menjadi klaster terbesar COVID-19 di Indonesia.

Sementara itu, terkait tenaga kerja asing asal Tiongkok yang bekerja di perusahaannya, Zhou menjamin dan memastikan semua dalam kondisi sehat dan tidak ada yang terjangkit COVID-19.

“TKA sudah berhenti (masuk ke perusahaan) sejak bulan Januari dan sampai sekarang mereka semua masih sehat dan tidak ada timbul gejala. Yang kemarin terakhir datang 49 orang itu, sudah dikarantina selama 14 hari (di Thailand) dan tiba di sini (Konawe) hingga hari ini kondisinya sehat dan tidak menunjukkan gejala (terjangkit COVID-19),” tegasnya.

“Semua karyawan (lokal dan TKA) juga kami perintahkan memakai masker saat bekerja demi mencegah terjadinya penularan. Kami juga sudah persiapkan tim medis khusus untuk karyawan masuk keluar akan dicek. Semua sekarang aman. Tidak ada satu pun yang kena korona karena kami periksa secara berkala,” pungkas Zhou.

REDAKSI

Example 120x600
error: Jangan copy kerjamu bos