Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan adanya tiga kasus Virus Corona atau (Covid-19) yang terdeteksi dan telah dalam proses isolasi membuat DPRD Sultra memberikan sembilan usulan pada Gubernur Ali Mazi bagaimana pencegahan dan penanganan virus Corona di wilayah Sultra.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Sultra Muhammad Endang melalui konprensi pers bersama sejumlah awak media di ruang kerjanya di Kantor Sekretariat DPRD Sultra, Jum’at (20/3/2020).
Kesembilan usulan itu. Pertama, meminta gubernur melakukan relokasi anggaran untuk memperkuat dana talangan yang disiapkan menanggulangi wabah virus Corona.
“Anggaran sekarang yang disiapkan tiga miliar rupiah masih relatif kecil, jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada mengingat penyebaran virus ini terus berlangsung secara masif,” ungkapnya
Kedua kata Ketua DPD Partai Demokrat itu, tim gugus tugas Covid-19 Provinsi Sultra seharusnya responsif memberikan informasi dan edukasi agar tidak terjadi keresahan dan kesimpangsiuran informasi yang bisa menciptakan keresahan sosial seperti panic buying.
“Ketiga, segera dilakukan pengujian atau tes kesehatan secara masif pada masyarakat untuk memastikan jumlah kasus yang sebenarnya. Tapi ini tentunya berkonsekuensi tingginya anggaran dan Gubernur harus menyiapkannya,” katanya.
Lanjut mantan Ketua KPU Konsel itu, Keempat, mengenai instruksi pengawai Pemprov Sultra bekerja di rumah. Endang mengusulkan kebijakan ini perlu dikongkritkan karena pegawai membuat penafsiran sendiri instruksi tersebut. BKD diminta membuat pedoman pelaksanaan bekerja di rumah.
“Yang kelima, gubernur perlu berkoordinasi dengan lembaga di luar pemerintahan untuk memperkuat gugus tugas Covid-19. Salah satunya rekrutmen relawan tenaga medis membantu di lapangan. Kita tahu rumah sakit Bahteramas mulai kekurangan tenaga perawat untuk merawat pasien suspect Corona,” ujarnya.
Keenam, gubernur harus menunjukkan wibawa sebagai wakil pemerintah pusat dalam gugus tugas Covid-19. Dimana gubernur mengambil peran signifikan mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan seluruh sumber daya di kabupaten/kota.
“Kita tahu penyebaran virus Corona bisa saja ada di kabupaten/kota bukan hanya di ibu kota provinsi. Saya amati gubernur terlihat abai sehingga bupati/wali kota belum satu suara bergerak mencegah dan menanggulangi wabah virus Corona,” katanya.
Ketujuh, gubernur perlu maksimalkan forkopimda bergerak melakukan sosialisasi pencegahan virus Corona serta menyiapkan opsi-opsi kebijakan dan disampaikan kepada masyarakat agar menjadi bagian kesiapsiagaan dan kewaspadaan pencegahan virus Corona.
Kedelapan, mencermati kejadian di Sulawesi Selatan (Sulsel) ada dua pasien positif virus Corona. Muhammad Endang meminta gubernur melakukan pemeriksaan suhu tubuh di titik transit perbatasan Sultra dan Sulsel. Dan gubernur segera berkoordinasi dengan gubernur Sulsel memerintahkan para bupati di daerah yang berbatasan dengan Sultra untuk siap siaga setiap saat.
“Kesembilan, pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu memikirkan kebijakan responsif kepada warga yang terkena dampak virus Corona tidak bisa bekerja menjalankan tugasnya mencari nafkah, dalam bentuk bantuan langsung tunai pada kepala keluarga yang terdampak wabah virus Corona,” tuturnya.
TIM REDAKSI