Pemenuhan Kebutuhan APD Penanganan Covid 19 di Sultra Dibutuhkan Perhatian Pemerintah Pusat

Anggota Komisi II DPD RI, Rabia Al Adawia

Mengantisipasi penyebaran virus wabah corona atau covid 19 di Sulawesi Tenggara (Sultra) diharapkan perhatian serius pemerintah Indonesia. Namun, kondisi di lapangan kesiapan Alat Pelindung Diri (APD) seperti di Rumah Sakit (RS) Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara yang menjadi satu-satunya RS rujukan pasien Covid 19 belum memadai.

Hal ini terlihat saat Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh melakukan sidak ke RS tersebut. Peralatan penanganan Covid 19 APD, pihak RS Bahteramas kekurangan.

Iklan Pemkot Baubau

Meski begitu dari sisi kesiapan tenaga medis, cukup maksimal. Secara bergantian para petugas medis terus berkerja merawat dan melayani pasien positif, suspect dan para tenaga medis yang terpapar.

Di rumah sakit rujukan itu, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) telah dibedakan untuk
merawat pasien Covid 19 dan pasien biasa.

Plt Direktur Bahteramas dr. Syarif mengatakan, saat ini peralatan tersisa sebanyak 17 buah cover all. “Di  sebut pakaian astronot, sisa 17 buah. hanya bisa bertahan 2 hari. Jelas kekurangan,  kami memiliki uang tetapi stok barang itu belum kami ditemukan,” katanya.

Kondisi itu pun mendapat reaksi dari anggota DPR RI, Rabia Al Adawia.

Kata dia, penanganan Covid 19 mesti menjadi perhatian serius pemerintah pusat, utamanya pemenuhan kebutuhan alat-alat kesehatan.

“Khususnya di daerah juga sudah terdampak virus Corona. Perhatian serius pemerintah pusat dalam pemenuhan APD sangat dibutuhkan, “tutur Anggota Komisi II
DPD RI, Rabia Al Adawia, di Kendari.

Dikatakannya, setelah mengetahui kondisi tersebut, dirinya langsung menyurat kepada Menteri Kesehatan.

“Ini semata-mata pemenuhan kebutuhan RS Bahteramas dalam penanganan Covid 19 di Sultra. Kebutuhan sudah tidak bisa lagi terpenuhi, maka pemerintah pusat harus mengambil langkah-langkah tegas. Saya rasa
ini juga menjadi instruksi Presiden untuk mengambil langkah tegas dalam mencegah penularan atau penyebaran virus corona di
Indonesia,” katanya.

Dirinya mengharapkan agar masyarakat  Sultra tidak panik dan mematuhi kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah dalam pencegahan dan penanganan virus corona.

“Warga tetap meyakini pemerintah. Bekerja optimal demi melindungi keluarga dari penyebaran wabah virus corona. Mendengarkan imbauan termasuk melakukan pola hidup sehat, mengurangi aktivitas tidak keluar rumah terlebih dahulu
atau social distancing juga harus menjadi perhatian masyarakat,”tutupnya.

T I M