Tegas.co,Baubau- Aksi penanganan dan pencegahan Covid-19 kali ini dilakukan oleh Asosiasi UMKM Baubau Creative dan Dandim 1413/Buton yang bergerak dari Creative Space (CS).
Organisasi ini merupakan salah satu tempat yang menjadi ruang kreatif untuk menggalang bantuan serta menciptakan alat bersih lawan corona.
Menurut CO BBCF Iwan Khuwas, corona tidak akan tuntas dengan lidah retorika. Dibutuhkan aksi nyata yang menyentuh langsung akar rumput.
“Dibutuhkan kolaborasi untuk memacu gerak kolektif,” katanya, Senin (30/3/2020).
Ia menyebut, Gerak Baubau Melawan Corona didukung oleh puluhan komunitas dan UMKM Kota Baubau.
Ada yang urun dana. Ada yang sumbang tenaga untuk membuat tempat cuci tangan. Ada juga yang bergerak di ranah maya melalui edukasi pada masyarakat.
“Kita boleh menjaga jarak, tapi tak boleh kehilangan empati pada derita sesama. BBCF membuka ruang sebesar-besarnya bagi siapa saja untuk berkolaborasi. Untuk aksi nyata melawan corona,” jelas pemilik nama lengkap La Ode Muhammad Ishaq Anshari itu.
Ada beberapa tempat yang menjadi target gerak. Yaitu tempat-tempat umum yang tetap beroperasi.
“Hari ini, sterilisasi dilakukan pada titik-titik yang rentan tersebarnya virus seperti pelabuhan dan pasar,” ujarnya.
Target pertama adalah Pelabuhan Feri Baubau. Beberapa anggota Kodim 1413 Buton langsung turun dan menyemprotkan disinfektan di tempat-tempat strategis. Diantaranya, ruang antrean, masjid, serta mengingatkan pengunjung untuk selalu jaga jarak.
Tak hanya itu, tim ini turut mengecek pelaksanaan protokol kesehatan salah satunya di KMP Tenggiri yang sedang berlabuh.
Kapal itu juga disemprot cairan disinfektan khususnya di bagian vital yang bersinggungan langsung dengan penumpang.
Kemudian aksi relawan beralih ke pelabuhan rakyat Pantai Kamali dan Jembatan Batu. Penyemprotan disinfektan dilakukan di ruang tunggu hingga masuk ke dalam perahu-perahu.
Masyarakat juga diberi imbauan tentang pola hidup bersih dan social distancing.
Selanjutnya mereka bergerak ke Umna Wolio Plaza, satu tempat cuci tangan diletakan di depan Plaza Pasar Karya Nugraha, dan Pasar Wameo.
Diharapkan dengan adanya fasilitas itu, pengunjung dan penjual bisa melawan corona dimulai dengan laku sederhana menjaga kebersihan dan mencuci tangan.
Sementara itu, Dandim 1413 / Buton, Letkol Inf Arif Kurniawan menyebut, kegiatan sosialisasi dan sterilisasi ini sudah berlangsung selama delapan hari.
Tujuannya untuk memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya virus corona dan cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghindarinya.
“Hari ini, sterilisasi dilakukan pada titik-titik yang rentan tersebarnya virus seperti pelabuhan dan pasar,” bebernya.
Aksi yang dilakukan BBCF bersama Kodim 1413 Buton ini mungkin terlihat kecil oleh sebagian orang.
Namun melalui giat kecil ini, mereka ingin menampakan satu realitas besar bahwa masih banyak masyarakat di tanah Buton yang memiliki empati tinggi, ikhlas berbuat untuk negeri.
JSR