Waspada! Pelaku Perjalanan Meningkat di Wakatobi

Bupati Wakatobi Arhawi selaku Ketua Tim Gugus Covid-19 didampingi Jubir Covid Muliaddin, Sekda La Jumadin dan Danramil 1314 Wangi-wangi Kapten Inf Anto, di posko induk penanganan Covid-19 di Wangi-wangi FOTO: RUSDIN

TEGAS.CO., WAKATOBI – Lonjakkan pemudik dari luar daerah Wakatobi menunjukkan tren peningkatan dua hari ini menjelang bulan puasa. Sejumlah pemudik dari luar itu selain membuat bahagia keluarga, juga menjadi kerisauan di tengah masyarakat.

Juru bicara Covid-19 Kabupaten Wakatobi Muliaddin membenarkan adanya peningkatan jumlah pelaku perjalanan dari daerah atau negara terjangkit Corona virus Disease 2019 (Covid-19).

“Mendekati bulan puasa ini, banyak masyarakat kita yang datang dari luar baik itu melalui bandara maupun lewat pelabuhan,” ucapnya, Kamis (16/04/2020).

Muliaddin menjelaskan, tren pemudik atau pelaku perjalanan didaerah meningkat. Terbaru, update dua hari ini (Rabu-Kamis,red) diangkat 2023 orang, sebelumnya sebanyak 1962 orang. Kabanyak pelaku perjalanan dari Kendari.

“Sebanyak 60 persen pelaku perjalanan itu dari Kendari, sisanya terbagi-bagi,” ungkapnya.

Lanjut pria berkacamata ini, mengatakan, jumlah Orang Dalam Pantuan (ODP) pada Kamis tertanggal 16 April 2020 sebanyak 6 orang, mengalami penambahan.

“Untuk OPD berjumlah 6 orang sementara pada Rabu tanggal 15 April sebanyak 5 orang. Sehingga ada terjadi penambahan ODP,” ucapnya.

Sementara guna mengatasi lonjakkan itu, sambunya, tim gugus disetiap posko Covid-19 telah dibekali alat pendeteksi suhu tubuh. Upaya yang dilakukan bagian dari langkah pencegahan menangkal masukannya pandemi virus corona di daerah.

“Juga setiap pelaku perjalanan dicatat asal dia dan dari mana mereka berangkat, sehingga dapat memudahkan tim gugus tugas melakukan pengecekkan dilapangan,” jelasnya.

Meskipun terjadi peningkatan, tapi yang terpenting, bagi para pelaku perjalanan itu dapat menaati himbauan pemerintah untuk tetap isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.

“Tim gugus tugas covid-19 juga akan melakukan pemantauan bagi para pelaku perjalanan selama masa waktu yang ditentukan. Jika ada pelaku perjalanan yang sakit, maka akan diperiksa, dan dipantau perkembangannya oleh petugas medis covid,” ujarnya.

RUSDIN