TEGAS.CO., KENDARI – KADIS Perhubungan Sultra Hado Hasina dalam kapasitasnya sebagai Koordinator Satgas Area dan Transportasi Publik Penanganan Covid-19 Provinsi kembali mengimbau warga Sultra untuk menahan diri tidak bepergian baik di dalam maupun keluar Sultra. Sebab transmisi virus Corona sangat rentan di simpul transportasi yaitu terminal udara, laut maupun darat.
Dia menyampaikan hal tersebut saat berbincang dengan saya mengingat kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Update per Kamis 23 April 2020 menunjukkan 7.775 kasus yang berarti terjadi ketambahan 357 kasus dari hari sebelumnya. Di Sultra sendiri tercatat 37 kasus, meninggal 2, dan sembuh 4 pasien. Penyumbang terbesar adalah Jawa, terutama DKI Jakarta (3.517 kasus, meninggal 301, sembuh 326 pasien).
Di balik peningkatan kasus positif terlihat fakta yang amat menggembiarakan ialah bahwa pasien meninggal telah disalib pasien sembuh. Update Kamis (23 April) terkonfirmasi 960 sembuh, sedangkan pasien meninggal 647 jiwa. “Fakta itu menunjukkan tingkat keseriusan pemerintah menanggulangi kasus Covid-19 sangat luar biasa sehingga sangat membesarkan hati kita”, ujar Hado Hasina.
Oleh sebab itu, dia berharap agar warga Sultra juga bersungguh-sungguh berdisiplin mematuhi petunjuk pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran virus Covid-19. “Bapak Gubernur Ali Mazi setiap hari mengimbau melalui media agar warga tidak sedikitpun melalaikan petunjuk pemerintah untuk menghindari virus tersebut”, ujar Hado menambahkan.
Ia mengatakan, simpul transportasi berupa terminal bandara, pelabuhan laut, dan terminal darat termasuk terminal pelabuhan kapal feri merupakan area publik yang sangat rentan sebagai transmisi penyebaran virus Corona. Tetapi bagaimana setiap orang harus berlaku dan berinteraksi ketika berada di area tersebut, semua sudah diatur dengan sangat detail dalam petunjuk-petunjuk pemerintah.
Berdasarkan pemantauan Kadis Perhubungan Sultra, kerja sama antara warga dan petugas di area publik tampak telah berjalan baik. Warga yang bepergian tak lalai menggunakan masker. Sementara petugas terminal maupun operator angkutan juga sigap dengan alat deteksi virus Corona dan disasarkan kepada setiap penumpang maupun warga pada umumnya yang berurusan di area tersebut.
Prinsip yang ditegakkan para petugas, seperti petugas maskapai penerbangan dan perusahaan pelayaran adalah tidak akan meloloskan penumpang yang terdeteksi atau berpotensi mengandung virus Covid-19.
Menurut Hado, protocol kesehatan yang dijalankan perusahaan penerbangan, misalnya, berlaku sangat ketat. Hal itu terlihat pada anjloknya penumpang. Pekan lalu arus penumpang melalui Bandara Haluoleo anjlok hingga 40 persen. Dalam pekan ini ada ketambahan sedikit yaitu sekitar 4 persen dari angka penurunan pekan lalu. Gejala itu terkait dengan suasana menjelang Ramadhan.
Hado mengatakan, virus Corona tertular melalui transmisi tetesan ketika seseorang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin. Virus dari percikan dahak atau bersin tersebut kemudian akan menyebar sejauh sekitar 1,8 meter dan praktis menular pada orang yang berada dalam jarak tersebut..
Bisa juga tetesan itu menempel pada barang atau grendel pintu atau apa saja yang kemudian disentuh tangan seseorang. Karena itu dalam protocol kesehatan dilarang menyentuh mata, hidung, mulut sebelum tangan dicuci dengan sabun.
Dalam keterangan lain Hado Hasina menyampaikan terima kasih kepada segenap karyawan dan direksi Bank Sultra atas perhatian terhadap petugas lapangan di jajaran Perhubungan Sultra. Perhatian itu berbentuk bantuan bahan makanan dan obat-obatan bernilai Rp 43 juta kepada mereka yang setiap saat bertugas di area transportasi publik.
Direktur Bank Sultra Abdul Latif berjanji, pihaknya masih akan terus mengumpulkan donasi bagi petugas lapangan jajaran Dinas Perhubungan Sultra bekerja sama dengan para nasabah berdasarkan prinsip dan budaya gotong royong dalam rangka memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
“Aksi sosial tersebut membuktikan bangkitnya kesadaran masyarakat bahwa transmisi penularan virus Corona sangat rentan di simpul-simpul transportasi lokal maupun regional”, ujar Hado.***
YAMIN INDAS
PUBLISHER: MAS’UD