TEGAS.CO., BUTON UTARA – Arni Haruna, seorang wanita yang sejak beberapa hari lalu menjalani karantina mandiri di Pustu Desa Rantegola, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara, akan mempolisikan Kepala Puskesmas (Kapus), Husni dan beberapa perangkatnya.
Hal ini disampaikan Arni Haruna melalui postingannya di Media Sosial (Medsos) Facebook grup Butur Perubahan (BP) pukul 15.07.
“Benar, saya akan melaporkan Kapus Bonegnunu dan bawahannya di kepolisian. sebab sudah mengintimidasi saya dengan kata-kata kasar,”kata Arni Haruna kepada awak media melalui telpon seluler.
Dijelaskannya, semua bukti berupa video, screenshot, SMS dan rekaman dipegangnya untuk menjadi bahan pelaporannya.
Bukan hanya itu, semua akun yang menyatakan dirinya tidak waras dan telah mencoreng kehidupan pribadinya akan dibawa ke rana kepolisian.
“Mereka tau apa? Dari mana mereka mengatakan saya tidak waras? Apakah mereka dokter yang telah memeriksa kepastian kondisi kepala saya?saya minta tolong, salah saya dimana? Saya merasakan dan lebih mengetahui, kok mereka yang menghujat?,”ucapnya dengan nada tinggi.
Dia menyesalkan perlakuan sejumlah Akun, perlakuan Kapus dan bawahannya yang tidak menganggap keluhannya itu adalah bagian jeritan hati seorang pasien yang dikarantina tanpa mengetahui pasti virus Covid19 apa memang ada atau tidak bersarang di tubuhnya.
“Coba mereka merasakan apa yang saya rasakan? Apa mereka mampu?,”kesalnya dengan suara terbata-bata.
Arni menegaskan, setelah dirinya melepas masa karantina, Kapus Bonegunu dan bawahannya serta akun yang membuatnya merasa depresi karena menjastis dirinya dengan kalimat yang tidak menyenangkan disaat menjalani karantina akan dilaporkan.”Saya tidak main-main,”tutupnya.
Sementara itu, Kapus Bonegunu, Husni menampik adanya perlakuan yang tidak baik kepada Arni Haruna sebab pihaknya sudah memberikan segala kebutuhan dengan layak dan sesuai SOP kesehatan.
Pagi tadi, pihaknya sudah menjenguk Arni Haruna bersama kepolisian dan perangkat desa guna melihat dan menanyakan keadaan dan kondisi kesehatan yang dirasakan sampai hari ini.
“Kami sudah memperlakukannya dengan baik, tidak tau mengapa tiba-tiba muncul status pelaporan itu,”imbuhnya.
REDAKSI