Lagi, Kemenaker Bantu APD ke Pemprov Sultra

Penyerahan bantuan APD dari Kemenaker melalui dirjend Bina lattas dan diterima Pj Sekda Provinsi Sultra H Achmad PB didampingi Plt Kepala Badan Kesbangpol dan Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sultra. (FOTO : IST)

TEGAS.CO,. KENDARI – Masih mengenai upaya memerangi pandemi Covid-19, Menteri Tenaga Kerja RI, Dra. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., dan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Binalattas), Drs. Bambang Satrio Lelono, M.A., memberikan bantuan Alat Pelindung Diri berupa masker kain dan cairan disinfektan.

Bantuan menaker tersebut diserahkan kepada Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH. melalui Kepala Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari, Dra. Andi Asriani Koke, MM.,

Mewakili Gubernur Sultra, Pj. Sekretaris Daerah Prov. Sultra, DR. Drs. Laode Ahmad, PB., A.P., M.Si., dan disaksikan oleh Wakil Koordinator Satuan Tugas Perencanaan Data Pakar dan Analisis GTPP Covid-19 Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., dan Kepala Badan Kesbangpol Prov. Sultra, Andi Parinringi, S.E., M.Si.

Pemprov Sultra memperoleh 7.000 lembar masker dan 1.000 liter cairan disinfektan.

Dilaporkan oleh Kepala BPP Kendari, bahwa lembaganya telah memproduksi 44.000 lembar masker kain, dan 7.000 liter cairan disinfektan, sekaligus semua produksi ini telah disalurkan kepada masyarakat, khususnya, kota Kendari, dan ke sejumlah titik; pasar-pasar besar, padagang kakilima, sampai ke pemulung. BPP Kendari juga telah menyalurkan hasil produksi tersebut kepada kabupaten Wakatobi dan Konawe Utara.

Sesuai tupoksional penanggulangan Covid-19 Kemenaker, BPP Kendari diserahi tugas penyaluran di 10 provinsi se-Indonesia Timur, namun Prov. Sultra tetap menjadi prioritas.

BPP Kendari juga memberikan bantuan 5.000 masker kain dan disinfektan 1.000 liter cairan disinfektan kepada Provinsi Sulawesi Barat melalui Gubernur Ali Baal Masdar.

Dalam sambutannya, Sekda Laode Ahmad PB, menyatakan bahwa Sultra telah siap menyongsong era kebiasaan baru (new normàl), yang salasatunya indikatornya adalah ketenagakerjaan. “Dengan kenormalan baru tentu kita akan memberlakukan protokol kesehatan dan disiplin yang lebih ketat, testing yang lebih masif, dan tracking yang lebih agresif. Kita tidak berharap ada lagi isolasi, tetapi ini harus kita lakukan sebagai tindak lanjut dari analisa berbasis zonansi.”

Kepada Kemenaker dan BPP Kendari, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengucapkan terimakasih atas bantuan ini dan akan dipergunakan sebaik-baiknya.

REDAKSI