Example floating
Example floating
Berita UtamaDaerahKolaka Utara

Ormas se Kolut Unjuk Rasa Minta Tutup Tambang

958
×

Ormas se Kolut Unjuk Rasa Minta Tutup Tambang

Sebarkan artikel ini
Aksi unjuk rasa yang dilakukab puluhan aktifis di Kolaka Utara yang meminta pertambangan di Kolut Ditutup. (FOTO : IS)

TEGAS.CO,. KOLAKA UTARA – Puluhan Aktivis melakukan demo untuk meminta penutupan tambang yang menjadi Klaster Baru penyebaran Covud – 19 Di Kecamatan Batu Putih, Kolaka Utara, Sultra. Senin, (06/07/2020).

Massa yang tergabung dalam tiga lembaga kemahasiswaan yakni HMI, HMI MPO dan PMII tersebut, menggelar longmars dari sekretariat HMI Cabang Kolut menuju bundaran Tugu Kelapa, lalu berorasi di depan Kantor Dinas Kesehatan dan berakhir di depan Kantor DPRD Kolut.

Dalam orasinya di depan Kantor DPRD Kolut, Ketua HMI Cabang Kolut, Ismu Saad, mendesak Pemkab Kolut untuk segera menghentikan aktifitas pertambangan di Kolut khususnya di wilayah Kecamatan Batuputih, dikarenakan banyaknya para pekerja tambang yang terkonfirmasi positif Covid-19, yang sudah menjadi satu klaster baru penyebaran covid-19 di Kolut.

Sementara itu, Ketua PMII Kolut, Mahdanur Basri, mengungkapkan, pihaknya sangat menyayangkan sikap Pemkab Kolut dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kolut, yang sama sekali belum mengambil langkah agar aktifitas pertambangan di Kolut ditutup, padahal dari aktifitas pertambangan inilah jumlah kasus positif Covid-19 di Kolut melonjak drastis.

Di samping itu para demonstran juga menuntut, agar perusahaan tambang yang tengah beroperasi di Kolut saat ini, segera melakukan rapid test kepada para karyawannya, guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kolut.

Menanggapi tuntutan massa tersebut, Ketua DPRD Kolut, Buhari, berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa tersebut ke pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, untuk mencari solusi terbaik dalam masalah ini.

“Aspirasi sudah kita terima, ini akan kita teruskan ke Pemerintah Daerah dan Dinas ESDM Sultra, karena kita tau masalah pertambangan ini merupakan kewenangan Pemprov,” ujar Buhari.

Ketua Fraksi PKB Komisi Tiga, Muhammad Syair, S.Sos mengatakan, Penutupan Tambang sudah dinyatakan penutupan oleh ketua DPRD Kolut, Buhari.

“Secara otomatis kami sebagai Anggota DPRD mendukung penutupan Tambang yang menjadi Klaster Baru, Penyebaran Covid – 19,”. Ujarnya

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kolut, Taufiq, yang juga turut hadir menemui perwakilan para demonstran, menegaskan, pihaknya secara resmi telah bersurat ke pihak perusahaan tambang, memerintahkan agar pihak perusahaan segera melakukan rapid test kepada para karyawan.

Di samping itu lanjut Sekda, Pemkab Kolut juga telah menyiapkan tempat karantina bagi pasien positif Covid-19, yakni gedung Rumah Sakit Patoa yang selama beberapa tahun terakhir tidak difungsikan.

“Namun karena kapasitas gedung di Patoa itu belum cukup untuk menampung semua, jadi kami juga semntara mencari tempat lain agar semua pasien positif ini bisa dikarantina dengan baik,” tandasnya.

IS

error: Jangan copy kerjamu bos