TEGAS.CO., SELAYAR – Diapit sekitar ratusan gugusan pulau kosong tak berpenghuni, Kabupaten Kepulauan Selayar, di semenanjung selatan, Ibukota Provinsi Sulawesi-Selatan, disisipi, oleh beragam bentuk potensi pariwisata yang patut untuk diperhitungkan.
Pulau Gusung, Desa Bontolebang, Kecamatan Bontoharu merupakan satu dari seratus tiga puluh dua gugusan pulau tak berpenghuni yang mengapit daratan ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar dan terpisah secara administratif dari daratan ibukota kabupaten.
Dikelilingi oleh bentangan laut biru, yang membentang hijau, di sisi depan, sebelah barat kota Benteng, Pulau Gusung, tampil percaya diri, dalam mempersiapkan wilayahnya untuk menjadi salah satu kawasan penataan, obyek dan daya tarik wisata (ODTW).
Saat tiba pertama kali. di pesisir pantai Desa Bontolebang, pengunjung akan dijemput oleh pemandangan, sebaran keramba apung, milik nelayan lokal, berlatar belakang pemukiman penduduk yang tertata apik dan rapi di sepanjang bibir pantai.
Sementara di sekelilingnya, pengunjung juga dapat menikmati keindahan dan pesona alam pepohonan hijau yang tumbuh di permukaan laut.
Sebaran tanaman pohon kelapa yang menjulang ke pantai, menjadi pelengkap kekayaan khasanah wisata bahari, Pulau Gusung.
Tak berhenti sampai di situ, karena saat menjejal area perkampungan, pengunjung juga dapat menyaksikan dari dekat keindahan panorama alam pohon bakau yang tumbuh rapi di sejumlah titik lokasi di sepanjang Gusung Timur.
Panorama alam serupa dapat disaksikan, saat akan memasuki kampung Gusung Lengu, sebelum melintasi jembatan kayu berkelok, yang menghubungkan Gusung Timur dengan Gusung Lengu.
Di lokasi yang sama, mata pengunjung akan dibuat terbuai oleh pesona keindahan panorama gugusan pulau Gusung Tallang, gundukan pasir putih yang ditumbuhi oleh pepohonan hijau dan membentuk sebuah gugusan pulau kosong tak berpenghuni, tepat di depan Pulau Gusung Lengu.
Aktivitas masyarakat lokal akan menjadi pelengkap catatan perjalanan di Pulau Gusung. Salah satunya, aktivitas ibu-ibu rumah tangga mendorong gerobak, berisi buah kelapa, bahan baku pembuatan kopra putih.
Selanjutnya, di sore hari, menjelang petang, pengunjung kembali akan dimanjakan oleh silau panorama alam sunset dari balik bentangan batu karts hitam di ujung kampung Gusung Lengu.
Sadar dengan selipan potensi tersebut, sejumlah sarana-prasarana dasar, berupa, gazebo, resort, tambatan perahu, warung kopi, dan jembatan penghubung, antara Dusun Gusung Timur dan Gusung Lengu, di sisi sebelah timur ibukota Desa Bontolebang.
Didesign unik dan dihadirkan untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan aksesibilitas bagi wisatawan dan pengunjung yang sekali waktu, berkesempatan datang bertandang serta bertamasya ke Pulau Gusung.
Salah satu jembatan di area hutan mangrove, bahkan sengaja dirancang dan didesign menyerupai perahu, untuk mempertegas eksistensi Pulau Gusung sebagai bahagian terpisahkan dari wilayah administratif pemerintahan kabupaten Kepulauan Selayar dengan nuansa maritim dan kawasan pesisirnya yang kaya dengan serapan potensi wisata bahari serta perikanan laut.
ANDI FADLY DG. BIRITTA/MAS’UD