Aparat Polda Sultra Hancurkan Perlengkapan Aksi “September Berdarah”

Tenda dan perlengkapan Aksi “September Berdarah”.

TEGAS.CO., KENDARI – Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang tergabung dalam aksi “Kemah Sedarah”, menuntut keadilan hukum atas terbunuhnya dua orang mahasiswa oleh personil kepolisian pada 26 September 2019 lalu, yang kemudian dikenal dengan tragedi “September Berdarah”.

Saat melakukan unjuk rasa (Unras) para aktivis dan pihak kepolisian Polda Sulawesi Tenggara ( Sultra) sempat terjalin cekcok adu mulut, karena tenda dan alat perlengkapan demonstrasi para masa aksi di rusak aparat Polisi Polda Sultra.

Iklan KPU Sultra

“Perlengkapan aksi kami di rusak oleh pihak kepolisian,” ungkap Rahman Paramai salah satu mahasiswa yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Yang paling di sesalkan oleh seluruh mahasiswa yang berada pada tempat kejadian ini adalah alat serta perlengkapan lainnya sudah berada sampai masuk ke dalam got dan harus kembali di ambil dan di bersihkan untuk kemudian di tempatkan lagi pada posisinya semula demi melanjutkan pergelaran aksi “Kemah Sedarah” yang sedang dilakukan.

Masa aksi “September Berdarah”

“Setelah di perbaiki dan sudah dirapikan, mereka (Polisi) lewat lagi di atas terpal itu dengan motor dan pakai seragam Polisi,” jelas La Ode Abdul Azziz Tumada, salah satu rekan dari Rahman Paramai yang menggelar aksi.

Rahman Paramai kembali memaparkan bahwa setelah dari pihak kepolisian melakukan pembubaran dan terjadi konflik ringan, di hentikannya percekcokan dan mahasiswa kembali menggelar aksi Kemah sedarah yang sebelumnya terhambat.

REPORTER: HAFID
EDITOR: H5P