TEGAS.CO., KOLAKA UTARA – Beginilah nasib yang dialami keluarga Aje (46) dan istrinya Selfi (30) bersama anak perempuan semata wayangnya Hasmila (2) adalah warga dusun 2 Desa Tinuna Kecamatan Porehu, kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Ibunya mengalami benjolan di hidung sebelah kiri yang kian membesar, sementara anaknya mengalami derita bibir sumbing sejak lahir, namun faktor biaya mengharuskan mereka Pasrah dengan deritanya
Bantuan Langsung Tunai (BLT) tidak mereka terima disebabkan identitas domisili mereka masih berpenduduk Maros Sulawesi Selatan (Sulsel), sementara mereka sudah berdomisili dan berkebun di Kolaka Utara sejak sekian lama.
Ibu Selfi mengatakan, sakit yang dideritanya sejak lahir berupa benjolan di hidung sebelah kirinya, sementara anak perempuannya mengalami bibir sumbing sejak lahir juga.
“Jangankan biaya operasi makan saja sulit, untunglah kami di bantu oleh Ibu Kades Tinuna,” ungkapnya
Menurut dia, pengurusan pindah domisili dari Maros Sulsel ke Kolaka Utara, Sultra sulit karena bapak Aje suaminya masih masuk data kartu keluarga (KK) mantan Istri pertamanya. Ditambah keluarganya kesulitan biaya perjalanan ke Maros untuk mengurus pindah domisili.
“Kami hanya bisa pasrah menerima cobaan ini karena kami tidak ada biaya,” ujarnya.
“Kami memohon kepada pemerintah kabupaten Kolaka Utara, untuk membantu biaya pindah domisili dan biaya operasi agar kami bisa hidup tenang seperti masyarakat desa Tinuna lainnya,” ratapnya.
Sementara Kades Tinuna, Rahmawati, S.Pd menggatakan, Ia sangat prihatin melihat kondisi ibu dan anak ini, hanya saja pihak desa tidak bisa memberikan BLT Desa karena identitasnya masih berdomisili di Maros Sulawesi Selatan.
“Bantuan pribadi kami sering berikan, hanya saat ini masih mencari bagaimana mereka bisa diobati atau dioperasi agar mereka fisiknya bisa normal lagi,” terangnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, kami belum mengetahui prosedur untuk pengurusan Ke Pemda Kolut masalah masyarakat yang mengalami derita seperti ini. Yang jelasnya kami akan berusaha maksimal mungkin untuk dapat bantuan itu.
“Kami berharap kepada pemerintah kabupaten Kolaka Utara Khususnya Bupati Kolut, Nur Rahman Umar dan Wakil Bupatinya H. Abbas untuk membantu mencarikan solusi persoalan ini,” tutupnya.
REPORTER: IS
EDITOR: H5P