TEGAS.CO,. MUNA – Pemerintah Kabupaten Muna melalui Dinas Pertanian, Perkebunan Tanaman Pangan dan Holtikultura (Disperkhol) mulai merealisasikan program Kartu Tani. Kartu tani ini mulai dibagikan kepada para petani pada saat acara pelantikan Pejabat Sekda Muna di GOR La Ode Pandu Raha (23/9/2020). Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet). Keunggulan dari Kartu Tani ini antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan dan multifungsi.
Kadis Disperkhol Anwar Agigi menyampaikan bahwa dengan program ini petani hanya membayar Rp 90.000 nanti akan menjadi Rp 250.000. Itu merupakan hasil subsidi dari pemerintah melalui perbankan.
”Perorang tergantung luas area lahan, target kita sampai dengan 2021 sebanyak 4.000 petani dan sekarang ini target kita terealisasi 2.000 lebih petani. Ini menjadi berita yang menggembirakan karena menjadi kabupaten kedua di Sultra setelah Kabupaten Buton”, terang Anwar
Anggaran kartu tani tersebut berasal dari APBN. Diperkhol saat ini kita sementara mendesain program untuk disetujui pada Anggaran untuk digunakan pada subsidi angkutan. Program ini ditujukan untuk semua petani yang telah menyusun Elektronik Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (ERDKK).
“Kita berharap masalah terbesar kita ini di soal peningkatan produksi. Saya kira komitmen kita sesuai agenda di kantor bagaimana menjadikan petani untuk bisa berkompetisi melalui peningkatan produktifitas,” tambahnya.
Kepala BNI Cabang Raha Rahmat Feriansyah juga menyampaikan soal kartu tani ini. Kerjasama ini berdasarkan penunjukan dari Kementrian Pertanian RI untuk wilayah Muna dan Kepulauan Buton.
“Dalam hal ini kita bersama dengan Pemda mendistribusikan kartu tani ini dalam dua tahap. Untuk saat ini tahap pertama sejumlah 2.362 kartu yang didistribusikan dengan berasal dari ERDKK. Ini bertujuan untuk membantu petani dalam meningkatkan kuantitas pertaniannya. Pihak BNI hadir untuk menjembatani keuangannya, jadi pemerintah mensubsidi dalam bentuk uang elektronik yang isinya kurang lebih 4 jutaan. Isinya bervariatif tergantung luasan lahan yang diinput pada ERDKK,” pungkasnya
Reporter : Faisal
Editor : YA