Example floating
Example floating
Iklan ramadhan 2024 arkam
Berita UtamaHukumSultraWakatobi

Pelaku Intimidasi Anggota DPRD Wakatobi Akhirnya Ketahuan

1942
×

Pelaku Intimidasi Anggota DPRD Wakatobi Akhirnya Ketahuan

Sebarkan artikel ini
Polisi memediasi kasus dugaan penganiayaan Anggota DPRPD Wakatobi

TEGAS.CO., WAKATOBI – Pelaku pengintimidasi anggota DPRD Wakatobi Haeruddin Buton yang baru-baru ini ramai dibicarakan merupakan salah satu anggota tim pemenang pasangan calon H Haliana-Ilmiati Daud, Hasan. Ia bagian dari Koordinator tim HATI di pulau Togo Binongko, khususnya wilayah Popalia.

Kasus dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut telah mendapatkan titik temu dengan kesepakatan damai antar kedua pihak. Hal ini difasilitasi oleh Kepolisian Resort Wakatobi, Selasa malam (6/10/2020).

Sebelumnya, Haeruddin Buton mengatakan dirinya tidak akan menaruh dendam. Sebagai wakil rakyat juga tidak ingin bersitegang dengan warga yang notabene merupakan konstituennya.

Haeruddin-panggilan akrabnya, yang merupakan tim pemenangan pasangan H Arhawi dan Hardin La Omo (HALO) di pulau Binongko mengakui bahwa kejadian tersebut telah meresahkan dirinya dan juga warga setempat. Apalagi, saat kejadian pelaku tak sendiri, pelaku mengajak kawanan warga.

“Saya secara pribadi memaknai ini tindakan intimidasi. Ini mengganggu jalannya proses demokrasi. Idealnya demokrasi itu pertarungan ide dan gagasan, bukan melalui kekerasan,” ucapnya.

Menurut Hasan, dikutip salah satu media Sultra, mengakui bahwa dirinya cekcok (berselisih) karena kesal dengan anggota DPRD Fraksi Golkar itu yang diduga selalu memanfaatkan program Pemerintah Pusat untuk kepentingan politik.

“Hanya cekcok biasa yang tak perlu dibesar-besarkan. Bukan penganiayaan seperti pengakuan Haerudin disejumlah media. Kalau saya aniaya pasti akan babak belur. Tapi buktinya dia baik-baik saja kan. Janganlah kejadian itu di goreng sana-sini. Itu tidak baik,” kata Koordinator Tim Pemenangan HATI, Selasa (6/10/2020).

Ia mengakui bahwa kejadian itu bermula setelah dirinya menerima laporan dari warga yang katanya diintimidasi oleh Haeruddin melalui kaki tangannya beberapa waktu lalu.

“Dimana warga diancam jika tidak memilih kuning (salah satu paslon Bupati Wakatobi), maka listrik subsidi akan dicabut, PKH tidak akan dicairkan serta BSPS tidak akan diberikan. Hal itu membuatnya geram,” katanya.

Sehingga setelah mengetahui Haerudin berada di Binongko untuk melaksanakan reses bersama anggota DPRD Sultra, ia dan sejumlah koleganya mendatanginya.

“Tiba disana saya memanggil Haerudin Buton untuk minta klarifikasi, tapi karena situasi panas akhirnya kami cekcok. Bukan saya aniaya dia,” beber Hasan.

Untuk diketahui, perselisihan antara Hasan dan Haerudin Buton sudah ditangani pihak Polsek Binongko atas laporan Haerudin. Akhirnya kedua pihak sepakat untuk menyelesaikannya masalah tersebut secara kekeluargaan.

Reoprter : RUSDIN

Editor : YA