TEGAS.CO., NUSANTARA – Panglima Daerah Komando Militer Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Dudung Abdurachman membenarkan bahwa dirinya memerintahkan penurunan baliho Habib Rizieq Shihab, terkait Viralnya pencopotan baliho oleh oknum berseragam loreng. Hal ini pun menuai pro dan kontra dari berbagai pihak, baik dari kalangan sipil maupun pejabat. Salah satunya adalah mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fahri Hamzah.
Melalui akun Twitter miliknya @Fahrihamzah, dirinya mengingatkan kembali tentang falsafah TNI yang lahir dari pergolakan patriotik membela negara, serta TNI merupakan tentara rakyat yang hidup bersama rakyat. Hal senada juga disampaikan pengamat militer Khairul Fahmi, bahkan dia menyebutkan jika pencopotan baliho ini justru melampaui tugas dan wewenang TNI karena seharusnya bukan ranah TNI untuk mencopot baliho. Sebaiknya TNI menggunakan cara yang persuasif dan komunikatif.
Ya, sungguh sangat disayangkan dalam kondisi negeri yang tidak menentu seperti saat ini, karut-marut persoalan negeri yang tak berkesudahan, kini publik dihebohkan lagi dengan masalah yang mestinya tak perlu sampai melibatkan satuan tentara untuk menyelesaikannya. Sebab bukan masalah genting apalagi mengancam keutuhan negara, hanya masalah baliho, tak perlu harus turun tangan. Justru dengan turunnya pasukan keamanan negara mencopot baliho tersebut malah menambah situasi di tengah masyarakat terganggu.
Harusnya aparat keamanan lebih berfokus pada masalah keamanan negara ini, kriminalitas dan tindak asusila di mana-mana, koruptor yang memakan uang negara bebas berlenggang tanpa tersentuh hukum. SDA negeri dijarah oleh asing dan aseng dengan leluasa atas nama investasi. Kemandirian dan kedaulatan bangsa mulai terkikis dan nyaris hilang, semestinya masalah ini yang menjadi prioritas aparat keamanan. Bukan menjadikan masalah biasa dibesarkan dan malah menjadikan rakyat sebagai musuh negara.
Mencontohlah pada kepemimpinan negara sebagaimana Rasulullah terapkan di Madinah dan dilanjutkan oleh para khulafaur rashiddin dan pemimpin Islam setelahnya. Negara terjaga kedamaian tanpa ada kesenjangan antara pemimpin dan umat. Sebab tak ada kepentingan di sana, semua murni untuk menjalankan hukum aturan Allah dan untuk kemaslahatan umat serta merahmati seluruh alam. Saatnya negeri ini mengambil momentum akhir tahun untuk berubah ke arah perbaikan menyeluruh dalam tatakelola sistem bernegara.
Penulis: Nelly, M.Pd. (Akademisi dan Pemerhati Sosial Masyarakat)
Editor: H5P
Komentar