Example floating
Example floating
Sultra

Harnus ke 63, Momentumnya Peningkatan Budaya Bahari

425
×

Harnus ke 63, Momentumnya Peningkatan Budaya Bahari

Sebarkan artikel ini
Gubernur Ali Mazi diwakili Asisten III Setda Sultra, La Ode Mustari bersama Kepala Dinas Kominfo Sultra, Ridwan Badallah serta beberapa pejabat Eselon III dan IV Diskominfo Prov. Sultra/foto: Ewit

TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA -Hari nusantara (Harnus) yang jatuh pada 13 Desember, tahun ini dirayakan berbeda oleh pemerintah pusat. Ditengah pandemi Covid-19, perayaan Harnus dengan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan untuk seluruh rangkaian acara dilakukan secara e-konvensional full digital hybrid. Dengan mengangkat tema ‘penguatan budaya bahari demi peningkatan ekonomi digital’ seluruh masyarakat khususnya generasi muda diminta untuk terus meningkatkan budaya bahari.

Dalam peringatan itu, turut hadir secara virtual perwakilan Seluruh Provinsi serta Kabupaten dan Kota di Indonesia. Untuk wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Gubernur, Ali Mazi diwakili Asisten III Setda Sultra, La Ode Mustari bersama Kepala Dinas Kominfo Sultra, Ridwan Badallah serta beberapa pejabat Eselon III dan IV Diskominfo Prov. Sultra yang turut ikut serta secara virtual dalam rangkaian kegiatan hari Nusantara, di aula Rumah jabatan Gubernur Sultra (13/12).

Peringatan Hari Nusantara merupakan momentum dari adanya Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja. Deklarasi ini sebagai bentuk pernyataan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Dalam sambutan Presiden RI yang diwakili Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, peringatan ini menjadi penting, sebab menjadi salah satu momen sejarah Indonesia. Bahkan para generasi muda diminta agar tidak lupa akan sejarah Hari nusantara. Jadikan ini sebagai momentum pengenalan budaya bangsa.

“Peringatan hari nusantara merupakan peristiwa yang sangat penting dimana berawal dari Deklarasi juanda. Hari peringatan ini sebagai bentuk penegasan bahwa negara Indonesia merupakan negara dengan wilayah laut terluas di Dunia. Kita tak boleh lupa, dan harus menjadikan agenda ini sebagai bentuk pengenalan budaya bangsa kita,”bebernya.

Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar peringatan Hari Nusantara 2020 bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperkenalkan potensi bahari Indonesia.

“Mari kita jadikan ini sebagai bentuk melahirkan kembali kekuatan dan kekompakan bangsa guna membangun perekonomian nasional di tengah pandemi. Upaya itu dengan mengoptimalkan teknologi informasi. Ini tentu sesuai dengan tema Harnus yakni penguatan budaya bahari demi peningkatan ekonomi digital, “ucapnya.

Sementara itu, Asisten III Setda Sultra, La Ode Mustari mengatakan, dengan tema ‘penguatan budaya bahari demi peningkatan ekonomi di era digital’, perayaan Harnas diharapkan mampu menjadi terobosan budaya bahari guna peningkatan perekonomian daerah.

“Jadi penguatan ekonomi melalui peningkatan budaya maritim harus digaungkan. Bukan itu saja, tapi bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda kita akan pentingnya hari nusantara. Ini juga perlu kita tanamkan,”Kata Mustari, usai kegiatan virtual (13/12).

Dia melanjutkan, perayaan ini jangan hanya dibuat seremonial semata, tetapi perlu menjadi momentum mengoptimalkan potensi perekonomian melalui poros maritim. “Dalam momentum hari Nusantara ini pemerintah perlu meninjau kembali strategi dan capaian pembangunan maritim. Bahkan perlu mempertegas penerapan konsep poros maritim, sehingga haluan pembangunan guna peningkatan perekonomian kita bisa lebih optimal. Terlebih dalam kondisi pandemi saat ini,” pungkasnya.

Redaksi

error: Jangan copy kerjamu bos