Islam Solusi Tuntas Masalah Perempuan

Opini893 Dilihat
Nurmianti Sulis (Mahasiswi Universitas Halu Oleo)
Nurmianti Sulis (Mahasiswi Universitas Halu Oleo)

TEGAS.CO., NUSANTARA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan banyak negara di dunia, termaksud India yang hingga saat ini masih menetapkan perempuan di posisi yang tidak jelas. “Di dunia, enggak cuman di Indonesia memang cenderung meletakan perempuan di dalam posisi apakah itu dari sisi normal nilai-nilai kebiasaan budaya, agama seiring mendudukkan perempuan itu di dalam posisi yang tidak selalu jelas,” kata Sri Muliani dalam acara Girls Leadership Class, Minggu (20/12/2020).

Mantan Direktur Bank Dunia itu pun mencontohkan, di beberapa negara bayi perempuan yang baru lahir tidak bisa langsung mendapatkan sertifikat atau akte kelahiran. Di sisi lain, tidak semua negara memprioritaskan anak perempuan untuk mendapatkan imunisasi.

“Kalau dia (perempuan) untuk keluarga yang pas-pasan yang didahulukan anak laki. Itu kemudian kalau dia sekolah yang diberi prioritas laki-laki dulu nanti kalau keluarganya ekonominya terbatas yang harus sekolah terus harus laki-laki,” kata Sri Mulyani.

“Kemudian kalau dia udah bekerja dia nggak boleh punya rumah atau toko atau usaha atas nama perempuan harus nama atas nama laki-laki, dan itu membuat perempuan tidak bisa mendapatkan akses mendapat kredit ke bank,” sambungnya.

Sri Mulyani pun mengatakan, berbagai halangan yang spesifik harus dihadapi oleh perempuan itu seharusnya tidak membuat perempuan menjadi mudah menyerah.

“Sehingga perempuan harus meyakini dan menjaga untuk jangan cepat menyerah karena memang perempuan halangannya lebih banyak. Jadi kalau menyerah sering dianggap wajar,” ujar Sri Mulyani.

“Tapi jangan cepat menyerah untuk mencapai cita-cita atau kegiatan apapun. Jangan cepat menyerah itu adalah resiliensi, daya tahan, daya juang, determinasi, tekad. Karena banyak yang kalian akan hadapi dan memang nggak mudah sebagai perempuan. I can assure you that,” ucap dia. (Kompas.com/20/12/2020).

Islam Solusi Masalah Perempuan

Hingga saat ini masih sering dijumpai adanya kebingungan di kalangan masyarakat, mengenai pembagian peran antara kaum laki-laki (ayah) dan kaum perempuan (ibu), karena peran mereka yang sering tumpang tindih (double).

Disisi lain masih ada pandangan seperti masa lalu, bahwa kaum perempuan mempunyai kedudukan yang lebih rendah dibandingkan kaum laki-laki. Bahkan pernah disejajarkan dengan hewan atau dipandang sebagai “makhluk yang tidak memiliki ruh”, atau dianggap hanya sebagai hak milik kaum laki-laki.

Berbeda dengan itu, Islam mengangkat derajat kaum perempuan dari ketidakadilan/penindasan. Islam mengakui wanita secara manusiawi. Sejak pertama kali diturunkan, Al Quran tidak pernah mengajarkan tentang diskriminasi gender. Mengutip Lothrop Stoddard dalam //The New World of Islam//menjelaskan, Islam datang dengan ajaran yang memberi perlindungan terhadap wanita juga semua umat di dunia.

Kaum laki-laki maupun kaum perempuan adalah makhluk Allah Swt., dan dalam hal ini kedua belah pihak memiliki tugas yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku”. (TQS. adz-Dzariyat : 56)

Survei dari The Gallup Organization menyatakan bahwa yang diinginkan perempuan Muslimah adalah Islam dan kesatuan muslim, yaitu tegaknya kembali Khilafah. Hal ini menunjukkan bahwa umat muslim, khususnya kaum perempuan (muslimah) sangat merindukan sistem Islam, karena dengan sistem Islam keadilan pemenuhan hak-hak perempuan terpenuhi. Wallahu’alam bishowab.

Penulis: Nurmianti Sulis (Mahasiswi Universitas Halu Oleo)
Editor: H5P

Komentar