TEGAS.CO., JAWA TIMUR – Gunung Semeru, Jawa Timur kembali meletus pada Sabtu (16/1). Hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahaya membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG menyatakan Gunung Semeru dalam status “Waspada” atau level II.
Indonesia terletak di antara Cincin Api Pasific (ring of fire) atau daerah pergerakan lempeng tektonik, sehingga memiliki hampir 130 gunung berapi aktif.
Gunung Semeru tersebut, sebagaimana dilansir dari Reuters, meletus pada pukul 17.00 WIB waktu setempat. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan awan gelap menjulang di atas rumah.
Awan panas guguran meluncur sejauh kurang lebih empat kilometer, disertai guguran lava dengan jarak luncur antara 500 – 1.000 meter dari kawah Jonggring Seleko ke arah Besuk Kobokan.
PVMBG dalam keterangan pers tertulis menyatakan “potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru adalah lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.” Ditambahkan pula beberapa potensi ancaman bahaya lain seperti awan panas dan guguran batu dari kubaha atau ujung lidah lava ke bagian tenggara dan selatan dari puncak gunung itu.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mencuit di Twitter tentang awan panas yang keluar dari kawah Gunung Semeru.“Sore ini, jam 17.24 Gunung Semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilo. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas,” cuitnya.
Lahar dingin diperkirakan juga akan terjadi di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak jika malam ini hujan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB meminta masyarakat waspada dan tidak beraktifitas dalam radius 1 kilometer dari kawah Gunung Semeru, dan jarak 4 kilometer dari arah bukaan kawan di selatan-tenggara. Warga juga diminta mewaspadai guguran awan panas, lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak gunung itu.
Sumber: www.voaindonesi.com
Publisher: B_Kan
Komentar