Aktivis Arab Saudi dan China yang Dipenjara, Jadi Finalis Penghargaan HAM

Aktivis perempuan Arab Saudi, Loujain al-Hathloul (Foto: Marieke Wijntjes/Handout via REUTERS).
Aktivis perempuan Arab Saudi, Loujain al-Hathloul (Foto: Marieke Wijntjes/Handout via REUTERS).

TEGAS.CO., INTERNASIONAL – Seorang aktivis terkemuka hak perempuan Arab Saudi dan pengacara hak asasi China, keduanya dihukum penjara, dan wartawan foto dari Turkmenistan, Senin (18/1), dinominasikan untuk penghargaan penting hak asasi manusia.

Penyelenggara Martin Ennals Award berharap nominasi tersebut bisa menyoroti pelanggaran HAM di negara-negara otoriter.

“Para finalis membedakan diri mereka melalui keberanian dan komitmen mendalam terhadap masalah yang mereka bela, meskipun ada banyak upaya untuk membungkam mereka,” kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan.

Martin Ennals Foundation berbasis di Jenewa. Nama Yayasan itu diambil dari nama Sekjen pertama Amnesty International, yang meninggal pada tahun 1991.

Penilaian akan dilakukan oleh 10 organisasi HAM terkemuka, termasuk Amnesty dan Human Rights Watch.

Salah seorang yang dinominasikan untuk penghargaan, yang akan diberikan pada 11 Februari itu, adalah Loujain al-Hathloul, usia 31 tahun. Ia ditangkap bersama belasan aktivis perempuan pada Mei 2018, hanya beberapa minggu sebelum Arab Saudi mencabut larangan bagi perempuan untuk mengemudi. Perempuan-perempuan itu menentang larangan tersebut yang telah berlaku selama puluhan tahun.

Komentar