Pemda Konawe Resmikan Bank Sampah Induk

Sekda Konawe saat sambutan.
Sekda Konawe saat sambutan.

TEGAS.CO., KONAWE – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, Sulawesi tenggara (Sultra) Resmikan Bank Sampah Induk. Kegiatan peresmian Bank Sampah Induk dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan. Rabu (20/1/2021).

Pada kesempatan itu, Sekda Konawe menjadi yang pertama yang melakukan penimbangan perdana sampah. Sekaligus menjadi nasabah pertama di BSI. Ia mengaku bahwa sampah yang ia timbang itu adalah sampah yang dikumpul dari rumahnya sendiri.

Sekretaris Daerah Kab. Konawe Ferdynand Sapan juga mengatakan hadirnya Bank Sampah menjadi wadah yang mengedukasi masyarakat untuk terbiasa dengan budaya bersih.

“Selain mengajarkan budaya bersih yang menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, juga memberikan nilai ekonomi dengan membawa sampah kita ke Bank Sampah yang dikonversikan ke rupiah,” katanya.

Menurutnya, launching ini diharapkan dapat memberikan stimulan penyadaran kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungannya sendiri. Karena, persoalan sampah saat ini sudah menjadi problem di masing-masing Wilayah Rukun Warga. Sehingga setiap Wilayah Desa dan Kelurahan perlu segera melakukan penanganan sampah dengan efektif dan berbasis lingkungan.

“Kita meresmikan pengoperasian bank sampah induk yang ada di Unaaha. Tujuannya adalah bagaimana permasalahan sampah di Konawe dapat teratasi dan yang terpenting kita bisa mengajak warga kita untuk membudayakan agar bagaimana bisa memanfaatkan sampah tersebut,” ungkapnya.

Sekda Konawe, Ferdinand Sapan bersama Kadis DLH Ilham jaya saat meresmikan Bank Sampah Induk.
Sekda Konawe, Ferdinand Sapan bersama Kadis DLH Ilham jaya saat meresmikan Bank Sampah Induk.

Kata dia, sampah bukan lagi jadi masalah tetapi sebaliknya menjadi berkah karena akhirnya bisa menjadi nilai ekonomi. Saat ini Bank Sampah sudah dibuka di beberapa tempat, diantaranya, sekitaran perkantoran Pemda, Pondindaha, kemudian di Morosi, Wonggeduku, Sampara, Wonggeduku Barat, dan Abeli Sawa.

“Bahkan kita berharap di tiap kecamatan itu harus ada perwakilan untuk pengelolaan bank sampah ini. Kita ingin kembangkan budayanya. Bagaimana agar sampah rumah tangga dapat teratasi. Terkadang sampah yang ada di perkotaan itu harus di antisipasi,” ucapnya.

“Biasanya di bengkel itu ada sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) di situ. Sehingga saya sarankan untuk pemilik bengkel itu wajib menjadi nasabah. Supaya dari awal mereka pilah dan pilih . Mana yang oli bekas dan seterusnya itu dipilah. Sehingga pada saat di tampung di sini sudah dapat dipisah-pisahkan sampahnya,” jelasnya.

Penimbangan sampah perdana usai peresmian Bank sampah induk
Penimbangan sampah perdana usai peresmian Bank sampah induk

Sekda juga menambahkan dengan adanya Bank Sampah ini diharapkan tidak ada lagi sampah yang berserakan di jalan dan di halaman karena itu sudah dipungut semua. Karena masing-masing punya nilai. Saat ini ada pencatatan dari DLH ke masyarakat dari semua transaksi antara masyarakat atau nasabah dengan petugas DLH itu sendiri.

“Jadi nanti sistemnya buka rekening ke bank. Bahkan kita nanti rencananya akan bekerja sama dengan PLN sehingga nanti tagihan listrik mereka cukup ditarik dari data yang ada di DLH. Sehingga masyarakat tidak sibuk lagi membayar tagihan PLN mereka,” tuturnya.

Dengan adanya Bank Sampah ini, sampah bisa diolah untuk mendatangkan uang bagi warga Konawe ,dan dengan adanya bank sampah ini di harapkan dapat mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman

Saya harap, katanya, khususnya masyarakat sekitar mampu menjadi pelopor dalam mengurangi timbunan sampah sekali pakai dan bertanggung jawab memilah sampah dari lingkungan mereka itu sendiri.

“Latar belakang terbentuknya bank sampah induk ini adalah untuk menjaga standarisasi harga dalam membina daerah -daerah yang belum memiliki bank sampah khususnya mengedukasi masyarakat untuk dapat memanfaatkan sampah didaur ulang ulang sehingga memiliki added value,” ungkap Ferdi.

Foto bersama peresmian bank sampah induk.
Foto bersama peresmian bank sampah induk.

Pengelolaan sampah itu sekarang tidak perlu lagi masyarakat bersusah payah. Tinggal kesadaran saja dari masyarakat itu sendiri, bagaimana untuk membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang terkumpul itu ada petugas yang mengambil.

Sementara itu, di tempat yang sama, Kadis DLH kabupaten Konawe Ilham Jaya menyebut produksi sampah dalam kurun waktu setahun itu sangat besar. DLH Konawe dapat mengumpulkan semua sampah rumah.

Reporter: Rico
Editor: H5P

Komentar