TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Subuh yang tenang Kota Kendari disibukkan dengan suara sirene mengaung pertanda awal perjalanan rombongan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) ke kota Baubau dan Kabupaten Buton. Terdapat 40 kendaraan roda empat beriringan mendampingi Gubernur, perjalanan dimulai dari depan rumah jabatan (Rujab) Gubernur pukul 06.00 Wita.
Setelah menempuh 2 jam perjalanan, tepat pukul 08.00 rombongan tiba di kecamatan Amolengo. Gubernur bersama sejumlah kepala OPD (organisasi perangkat daerah) meninjau pelabuhan Amolengo Konawe Selatan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Labuan menggunakan Ferri.
Pukul 10.00 rombongan Gubernur Sultra tiba di pelabuhan Labuan dan dalam perjalanan menuju Kota Baubau, Gubernur menyempatkan mengunjungi kecamatan Malighano untuk menerima aspirasi masyarakat.
Selanjutnya, melakukan perjalanan selama 4 jam, dan akhirnya rombongan Gubernur tiba di Kota Baubau pukul 14.00, kemuadian beristirahat di Hotel masing-masing untuk persiapan ramah tamah di Rujab Baubau.
Tepat pukul 19.00 Wita., rombongan gubernur Sultra diterima di Rujab wali kota Baubau.
Acara diawali dengan makan malam bersama gubernur H. Ali Mazi SH, wali kota Baubau, Dr. H. AS. Thamrin, MH, wakil wali kota Baubau, Drs. La Ode Monianse, M.Si, sekretaris kota Baubau, Dr. Roni Muchtar, M.Pd, Owner PT Bukaka Group, Halim Kalla, Pj Sekda Buton Utara, Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si, dan sejumlah anggota DPRD Prov. Sultra, yakni La Ode Tariala, S.Pd dan Syahrul Said, S.Sos.
Turut hadir sejumlah asisten dan kepala OPD Prov. Sultra, diantaranya asisten 1 bidang pemerintahan Drs. Basiran M.Si, Kadis Dikbud, Asrun Lio, M.Hum., Ph.D, Kadis Kepala BKD, Dra. Zamuriah, M.Si; Kadis Cipta Karya Dr. Ir. Fahri Yamsul, MT;
OPD lainnya yang turut hadir, Kadis Perhubungan, Dr. Ir. Hado Hasina, M.Si.; Kadis Koperasi, M. Yusuf, M.Si.; Plt. Kadis Tanaman pangan / staf ahli Drs. Muh. Djudul, M.Si; Kadis ESDM, Ir. Andi Azis, M.Si; Kadis Perkebunan, La Haruna, M.Si; Plt. Kadis Lingkungan Hidup, Ir. H. Ansar, M.Si; Plt. Kadis Kehutanan, Ir. Sahid; Kadis Perikanan, La Ode Kardini, M.Si; Kadis Perindag, Hj. St. Saleha, SE., M.Si: Kadis Bina Marga, Abd. Rahim, SE., M.Si; Kadis PUPR, Ir. Nurjaya, M.Si.; Kaban Litbang, Dr. Sukanto Toding, MAP, MA;
Ada pula, Kaban Kesbangpol, Parinringi, SE, M.Si; Kasat Pol PP, La Ode Hidayat, S.Pd., M.Pd; Kadis Kominfo, M, Ridwan Badalah, S.Pd., MM; Karo Umum, Drs. Aslaman Sadik; Karo Ekonomi (Pj. Sekda Butur); Karo Ortala, Rahmat Hasan, SH; Sekdis Cipta Karya, Muh. Rajulan, ST. M.Si.
Sejumlah pejabat non-pemerintahan juga ikut hadir, Dewan Pengawas RS. Bahteramas, It. Asnan Laamba; Direktur Bank Sultra, Abd. Latief, SE, anggota TGUPP, Tahir Lakimi, S.Ag dan Yoghi Nebangsi.
Pada acara ramah tamah yang dimulai pukul 20.00 dengan iringan paduan suara dharma wanita kota Baubau yang membawakan March Polima dan March Garbarata yang dipimpin ibu Sekretaris kota Baubau, Nanik Roni Muchtar.
Selanjutnya, wali kota Baubau memberikan sambutan selamat datang kepada rombongan Gubernur Sultra, dalam sambutannya, wali kota menyampaikan, integritas dan koordinitas program serta kegiatan yang guyub selama ini dilakukan bersama pemerintah Prov. Sultra dibawa pimpinan Bapak H. Ali Mazi, SH.
Sejumlah program dan kegiatan tersebut diantaranya;
1. Dikukuhkannya La Ode Himayatuddin (Oputa Yi Koo) sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.
2. Selain itu, tak kalah penting adalah suksesnya program pembangunan jembatan Tona yang akan dikerjakan pada tahun 2022.
3. Rencana pembangunan Ppatungatung pahlawan nasional Opita Yi Koo di kota Baubu dan kota Kendari
4. Rencana peningkatan Bandara Betoambari
5. Rencana kelanjutan baypass kota Baubau.
Selain itu, wali kota juga menyampaikan tata kehidupan masyarakat Buton Baubau dengan singkatan POLIMA. Polima sendiri bermakna sebagai falsafah hidup, kerukunan bermasyarakat, bernegara dan pembangunan. Polima diambil dari lima dasar yang dijaga dan dilakukan masyarakat Buton Baubau, yakni :
1. Pobincibinciki kuli artinya saling menjaga perasaan orang lain
2. Popiara-piara artinya saling menjaga dan memelihara
3. Poangkah-angkah taka artinya saling mendukung
4. Poma-masiaka artinya saing menyayangi
5. Poma-maeka artinya saling menjaga harkat martabat
Falsafah hidup ini kemudian menjadi konsep membangun kota Baubau.
Dipuncak acara Gubernur Sultra, memberi sambutan. Di awal sambutannya, H. Ali Mazi, SH menceritakan kisah bersama wali kota ketika itu sebagai ASN di Badan Pertanahan Nasional.
Dikisahkan, ketika itu, H. Ali Mazi. SH. sebagai Gubernur Sultra periode 2003 – 2008. Saat itu, Gubernur melakukan pelantikan pertama yakni AS Thamrin sebagai Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Prov. Sultra.
Gubernur juga menyampaikan bahwa selama kurun waktu periode pertama memerintah di Prov. Sultra telah membangun konsep pembangunan berkelanjutan dengan tagline “Stellshell Masyarakat Sejahtera” yang kemudian dikenal dengan tag SMS.
Konsep tersebut dibuat dalam buku agenda dengan beberapa program mercusuar 2003 – 2023. Program tersebut kemudian dapat terwujud selama kurun waktu 10 tahun. Misalnya,
1. Jembatan Teluk Kendari yang dibangun pemerintah pusat pada masa pemerintahan H. Nur Alam.
2. Jembatan Buton-Muna yang rencana pembangunan 2022
3. Perluasan runway dan peningkatan status Bandara Halu Oleo
4. Jalan poros Toronipa
5. RS. Bahteramas
6. Peningkatan status BLK Kendari menjadi BLK Internasional
7. Pembangunan patung Himayatudin
8. Peningkatan dan perluasan runway Bandara Betoambari
9. Pemanfaatan aspal Buton dalam program 1000 kilometer yang 400 km digunakan di Sultra dengan nilai investasi 47triliun
Di akhir sambutannya, Gubernur H. Ali Mazi SH menyampaikan agar masyarakat Sultra saling mendukung, bahu membahu, kerja sama dalam membangun Sultra karena Sulawesi Tenggara milik kita bersama dalam konsep masyarakat majemuk dengan akulturasi budaya Sultra dan luar Sultra.
M. Ridwan Badallah, S.Pd, MM (Kadis Kominfo Sultra)
Editor: H5P
Komentar