Irak Bunuh Komandan ISIS Seminggu Setelah Ledakan Bunuh Diri di Baghdad

Pasukan keamanan Irak telah membunuh seorang komandan senior ISIS, kata Perdana Menteri Irak, seminggu setelah bom bunuh diri kembar oleh militan ISIS menewaskan puluhan orang di Baghdad. (Foto: AP)
Pasukan keamanan Irak telah membunuh seorang komandan senior ISIS, kata Perdana Menteri Irak, seminggu setelah bom bunuh diri kembar oleh militan ISIS menewaskan puluhan orang di Baghdad. (Foto: AP)

TEGAS.CO., INTERNASIONAL – Pasukan keamanan Irak telah membunuh seorang komandan senior ISIS, kata Perdana Menteri Irak, seminggu setelah bom bunuh diri kembar oleh militan ISIS menewaskan puluhan orang di Baghdad.

ISIS segera mengaku bertanggung jawab atas ledakan 21 Januari di pasar terbuka yang ramai di ibu kota Irak itu. Sedikitnya 32 orang tewas dan 100 lebih lainnya mengalami luka-luka.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi, Kamis (28/1), mencuit di Twitter operasi “yang dipimpin intelijen” di Irak utara menewaskan Abu Yasar al-Issawi, 39 tahun, wakil komandan dan pimpinan ISIS di Irak.

Pasukan keamanan negara itu menghadapi tekanan yang meningkat sejak serangan 21 Januari di Baghdad tengah. Banyak yang mengatakan serangan pertama di ibu kota Irak oleh kelompok militan dalam tiga tahun itu, merupakan kegagalan intelijen Irak.

“Saya berjanji untuk mengejar teroris ISIS, kita akan membalas mereka dengan keras,” kata al-Kadhimi.

Al-Issawi yang nama kelahirannya Jabbar al-Issawi, tewas dalam operasi di barat kota Kirkuk, di mana militan ISIS diketahui masih ada. Operasi tersebut dipimpin oleh Layanan Kontra-Terorisme elit Irak, bekerja sama dengan intelijen Irak. Badan anti-terorisme di halaman Facebook-nya mengatakan pasukan Irak bentrok dengan militan ISIS dan al-Issawi tewas dalam baku tembak.

Serangan Baghdad itu juga terjadi ketika koalisi pimpinan AS melanjutkan rencananya untuk menarik pasukan dari negara itu. Pasukan AS secara bertahap ditarik dari pangkalan di seluruh Irak untuk berkonsolidasi di Baghdad dan pangkalan udara Ain al-Asad di Anbar.

Namun, Irak masih sangat bergantung pada persenjataan dan teknologi pengawasan dan keahlian AS untuk membasmi kehadiran ISIS di bagian utara Irak dan wilayah gurun barat yang luas.

Sumber: www.voaindonesia.com

Publisher: B_Kan

Komentar