TEGAS.CO,. MUNA – Sepanjang pendemi Covid-19 melanda dunia termaksud negeri ini, telah dibentuk sebuah lembaga yang khusus menangani itu. Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No 7 tahun 2020 yang kemudian diubah dengan Kepres No 9 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 (GTPPC-19) sebagai sebuah Tim yang fokus dalam melakukan pemulihan kembali.
Presiden juga berkali-kali meminta peran media untuk terus berperan aktif dalam menciptakan pemberitaan dalam menangkal hoax serta mampu bekerja sama dengan GTPPC-19 tersebut sebagai keterbukaan informasi publik dan menyampaikan kegiatan Tim itu.
Tim GTPPC-19 Kabupaten Muna juga dibentuk berdasarkan keppres tersebut dan sesuai dengan Peraturan dan Instruksi Bupati. Ironinya Tim Itu lebih banyak diam sehingga masyarakat Muna tidak terlalu perduli dengan adanya covid-19.
Bahkan yang terbaru adanya distribusi Vaksin di Kabupaten Muna ternyata Tim tersebut lebih banyak diam akan informasi publik. Mulai dikirimnya vaksin dari kendari sampai masuk Muna, Tim lebih banyak diam dan tidak menggubris upaya yang dilakukan media untuk mempercepat kepastian/kejelasan informasi.
Apalagi anggaran Covid-19 begitu besar dan menjadi prioritas seharusnya berimbang juga dengan kegiatan-kegiatan yang ada. Pertanggung jawaban ke publik melalui informasi publik minim bagai “senyap ditelan bumi”.
Salah satu Media lokal S (38) mengungkapkan kecewa dengan kinerja Tim GTPPC-Muna yang enggan mau diajak bekerjasama dalam memberikan informasi ke publik.
“Saya sudah sering minta pendapat pada Tim itu untuk pemberitaan Covid-19 tetapi tidak pernah mendapatkan jawaban. Sms dan telpon sering saya upayakan tetapi tetap tidak ada respon. Vaksin masuk pun tidak ada informasinya, jadi apa yang mau disampaikan ke publik. Seharusnya mereka harus bisa mempertanggung jawabkan ke publik apa-apa saja yang sudah dilakukan,” ucapnya,Sabtu, 30/01/2021.
Reporter TEGAS.CO mendatangi langsung Dinkes Muna dan mendapatkan Informasi dari Beberapa orang yang tidak mau disebutkan namanya, menyampaikan Vaksin telah masuk di Muna dengan penjagaan ketat aparat kepolisian Polres Muna.
“Vaksin kita terima dari kendari itu masuk di Raha pada Jumat malam (29/01/2021) Dengan pengawalan ketat anggota kepolisian dari Polres Muna kita terima serah terimanya di Gedung Farmasi Dinkes Muna,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan vaksin berjumlah 4.320 buah itu melebihi dari permintaan ajuan awal sebanyak 4.284. Nantinya akan dilakukan dua kali penyuntikan.
“Pemberian Vaksin ini akan di titik beratkan pada Tenaga Kesehatan yang bersentuhan langsung. Nama-namanya sudah ada tinggal menunggu keputusan pak Bupati Muna. Nantinya akan dilakukan dua kali penyuntikan atas target 2.142 orang. Sekarang Vaksin nya diamankan sementara di Gudang Farmasi sampai menunggu keputusan atasan,” katanya.
Vaksin tersebut dijaga ketat dengan pengawalan pihak Polres bersama Dinkes Muna.
“Penjagaannya dilakukan sistem Sift 4 orang dalam satu kali piket siang dan malam baik dari Kepolisian maupun dinkes sendiri. Ini akan terus dilakukan sampai menunggu petunjuk lebih lanjut. Tentu saja pengamanan diperlukan untuk menimalisir adanya sabotase yang bisa berakibat batal,” tandasnya.
Tegas.co mencoba untuk melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait, Tim GTPPC-19 Kabupaten muna tetapi mereka lebih banyak diam dan juru bicara nya enggan menjawab pesan dan telpon.
FAISAL / YA
Komentar