Panen Petani Konawe Capai Sembilan Ton per Hektar

Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara saat memeriksa langsung hasil panen petani
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara saat memeriksa langsung hasil panen petani

TEGAS.CO.,KONAWE – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Demi meningkatkan produksi pertanian berbagai macam bantuan diturunkan untuk mendukung program tersebut agar produksi beras di Konawe lebih meningkat.

Diketahui, petani masih terus berupaya meningkatkan produksi gabahnya. Saat ini petani yang baru bisa menghasilkan 4 sampai 5 ton gabah kering per hektarnya. Namun ada juga petani yang sudah berhasil panen mencapai 8 sampai 9 ton gabah kering per hektarnya.

Iklan Pemkot Baubau

Jarwo, warga Desa Anggohu, Kecamatan Tonggauna Utara, Kabupaten Konawe. Dia adalah salah satu petani yang berhasil panen hingga 9 ton lebih per hektarnya.

Disalah satu pertemuan di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan, Tongauna, yang dihadiri Sekda Konawe, Ferdinan Sapan dan sejumlah kepala dinas, Jarwo menceritakan kisah suksesnya dalam mengolah lahan pertaniannya. Ia menuturkan, panen sebelumnya dirinya berhasil menghasilkan gabah sebanyak 85 karung. Setelah ditimbang beratnya mencapai 9.566 kg atau 9,5 ton lebih.

Pencapaiannya itu, menurut Jarwo bisa diraih dengan kerja keras dan disiplin. “Dalam bertani yang terpenting adalah keuletan, padi harus dirawat seperti anak sendiri mulai dari proses pemupukan harus diperhatikan dengan baik, begitupun dengan bibitnya harus bibit unggul dan cocok dengan kondisi tanah”.

“Untuk panen yang melimpah ini saya pakai bibit varietas Mekongga,” jelasnya.

Gusli Topan Sabara saat turun langsung memeriksa hasil panen.
Gusli Topan Sabara saat turun langsung memeriksa hasil panen.

Jarwo berharap, apa yang ia kisahkan itu bisa memantik motivasi petani lainnya untuk meningkatkan produksi. Ia juga berharap, pemerintah bisa lebih memperhatikan para petani berprestasi dan bisa memberi reward atas capaian tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Muh. Akbar mengungkapkan, rata-rata produksi gabah kering Konawe berdasarkan data Badan Pusat Statistik yakni 4,5 ton per hektarnya. Sementara berdasarkan rata-rata yang dihitung Pemda Konawe sendiri, yakni 5 ton per hektarnya.

Dari jumlah rata-rata tersebut, Akbar tidak menampik kalau beberapa wilayah di Konawe sudah ada petani yang produksi gabahnya ada diangka 8-9 ton per hektarnya. Produksi yang melimpah itu ada di Kecamatan Tongauna dan Tongauna Utara, serta dibeberapa kecamatan lainnya.

“Produksi yang melimpah Itu bisa terjadi karena teknik pertanian dan tingkat kesuburan tanah,” ungkapnya.

Bupati Konawe, Kery Saiful juga menuturkan, pihaknya optimis jika program visi misi sejuta ton gabah selama masa pemerintahannya diperiode kedua bisa tercapai, bahkan lebih. Sehingga kata dia, surplus beras yang ada di Konawe selalu dirikim untuk daerah lainnya di Sultra, bahkan keluar Sultra.

“Di Konawe ini ada bahkan petani yang sudah bisa 12 sampai 13 ton per hektarnya. Produksi yang seperti ini yang kita harapkan bisa merata ke petani-petani lainnya di Konawe,” harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara juga tengah gencar-gencarnya memantau pembelian gabah kering petani dari pengusaha penggilingan. Gusli kerap menerima laporan kalau harga gabah dari petani itu dibeli murah oleh oknum peluncur penggilingan atau para tengkulak. Makanya, Gusli meminta peran Bulog untuk aktif memantau hal tersebut, agar gabah petani bisa dibeli minimal dengan harga sesuai standar pemerintah.

“Untuk kesejahteraan petani, kita harus berikan harga terbaik, minimal sesuai standar pemerintah, yakni Rp4.200. Kita tidak ingin tengkulak untung, tapi petani buntung,” tegasnya.

Reporter: Rico
Editor: H5P

Komentar