TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Pengurus Wilayah Keluarga Bugis Sidenreng Rappang (PW-KEBUGIS) Sulawesi Tenggara (Sultra) sepakat menyusun program kerja dari masing – masing bidang dengan prinsip sederhana dan realistis, dipusatkan pada satu pantai wisata Toronipa Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sabtu (3/4), dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Ketua PW Kebugis Sultra, Drs H Arban Inring mengawali sambutan sekaligus membuka Rapat kerja pertama pasca dikukuhkannya organisasi Paguyuban Bugis Sidrap pada akhir 2019 lalu itu mengharapkan agar program kerja yang dihasilkan dari masing-masing bidang bisa dilaksanakan dengan baik.
“Bautlah program kerja yang bisa kita laksanakan. Jangan kita buat yang muluk-muluk tidak bisa kita jangkau, yang realistis dan bisa kita realisasikan dan pertanggung jawabkan kepada masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan, meskipun penyusunan program kerja alami keterlambatan, bukan berarti bahwa selama setahun pasca dilantiknya PW Kebugis Sultra oleh Pengurus Besar Kebugis Pusat oleh Irjen Pol. M Said Saile sebagai Ketua Umum dan M Saleh Mude sebagai Sekjen, ini disebabkan karena berselang dua atau tiga bulan setelah dilantik, pada Maret 2020 Indonesia bahkan hampir seluruh negara di dunia terdampak Pandemi COVID-19 sehingga membatasi kita tidak melakukan kegiatan diluar.
“Mudah-mudahan dengan program kerja yang kita sepakati saat ini bisa kita laksanakan sesuai dengan yang diharapkan bersama, meskipun masih suasana Pandemi COVID-19 yang Insya Allah akhir-akhir ini sudah berangsur mulai normal kembali,” ujarnya
Dalam penyusunan program kerja, dari 10 bidang dalam susunan kepengurusan wilayah PW Kebugis, masing-masing bidang membuat program, kemudian dilempar di forum lalu mendapat tanggapan beragam dari seluruh pengurus dalam kegiatan “tudang sipulung” yang dibacakan oleh Sekertaris PW Kebugus Sultra, Hj Syahwiah Rahim, MPd bersama pimpinan sidang Dr.H Mursidin.
Bidang Pengembangan organisasi misalnya disepakati ada enam kegiatan diantaranya pendataan anggota warga Kebugis, mendata dan memverifikasi anggota baru, melakukan konsolidasi organisasi dan merintis dan membentuk organisasi wilayah dan kabupaten kota. Di bidang kerohanian meliputi menggelar kegiatan pengajian, buka puasa bersama (tarwih bersama) dan memperingati halal bihalal.
Pada bidang pengembangan sumberdaya manusia meliputi, melakukan pendataan latar belakang pendidikan pengurus dan warga, pengadaan beasiswa bagi anak kurang mampu, zakat mall utuk anak-anak kurang mampu, melakukan pelatihan kreatif anak-anak pengurus, dan Bidang Sosial menggalang pelatihan pencegahan ketika terjadi bencana sosial, ikut dalam program penanaman pohon, bhakti sosial, arisan bulanan, menyantuni anak-anak yatim piatu dan fakir miskin, dan pengadaan mobil ambulance.
Sementara bidang penggalangan sumber dana dengan kegiatan seperti, mendata sumber potensi dana organisasi dari pengurus maupun non pengurus, menjalin hubungan dan kerjasama dengan perusahaan (CSR) dan Pemda, iuran anggota yang ditetapkan sebesar Rp5.000 per bulan dengan pembayaran melalui rekening pengurus. Bidang Seni budaya dan Pemuda meliputi, menggelar lomba secara periodik menjelang HUT Kebugis, menggelar pentas seni, mendata potensi seniman di wilayah masing-masing dan mengadakan pertandingan olahraga.
Pada bidang kesehatan, dengan kegiatan mendata pengurus yang memiliki keluarga berlatar belakang dokter, melakukan sunatan massal minimal 1 kali dalam setahun, senam sehat bersama dan jalan santai, melakukan pengobatan gratis dilingkungan pengurus. Sementara bidang pemberdayaan perempuan mengadakan pengajian bagi ibu-ibu, lomba masak dan seragam kerudung/mukenah.
Khusus program bidang Humas dan Hukum, kata Sekertaris PW Kebugis, selama pembentukan pengurus kerja-kerja Humas sudah terlaksana baik dalam hubungan kerjasama dengan Pemerintah daerah maupun kegiatan berbagai paguyuban antar maupun inter organisasi masyarakat lainnya. Sedangkan Bidang Hukum selain akan melakukan penyuluhan hukum secara periodik bagi anggota, warga dan masyarakat serta memberi advokasi bantuan hukum kepada keluarga Sidrap perantauan yang bila mana tersandung masalah hukum baik perdata maupun pidana. Sumber
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar