Kapitalisme Beri Solusi yang Tidak Pernah Tuntas

Emi Kartini (Ibu rumah tangga)
Emi Kartini (Ibu rumah tangga)

TEGAS.CO., NUSANTARA – Pandemi covid19 sepertinya belum berakhir bahkan angka penyebaran belum pernah turun atau melandai tetapi hidup harus terus berjalan, kebutuhan hidup harus terpenuhi tak bisa ditunda atau ditinggalkan menuntut untuk dipenuhi, hidup dimasa pandemi bagaikan hidup diujung tanduk tak ada yang bisa dilakukan dengan tenang dan damai rasa waswas dan ketakutan senantiasa mengikuti.

Rakyat tak mempunyai banyak pilihan pergi keluar untuk mencari penghasilan harus siap terinfeksi atau diam di rumah namun kebutuhan tidak terpenuhi, namun akhirnya demi memenuhi kebutuhan hidup akhirnya tak ada jalan lain, semua ini terjadi akibat penguasa abai akan keamanan dan kesejahteraan rakyatnya, seharusnya pada saat seperti sekarang ini seharusnya penguasa lebih sigap dalam menangani segala kemungkinan terutama kebutuhan ekonomi rakyatnya, namun dalam sistem yang semerawut seperti sekarang ini ketika pun ada bantuan semua tidak berdampak banyak pada rakyat, bantuan yang salah sasaran dan juga hanya sebagian rakyat yang mendapatkan bantuan sehingga memunculkan kecemburuan sosial.

Memang sudah sangat jelas di hadapan kita bahwa solusi pemulihan ekonomi yang diberikan oleh kapitalisme tetap tidak akan menyelesaikan persoalan yang ada. Hal tersebut diakibatkan karna dibalik penyelesaian persoalan ini dibarengi dengan keinginan mendapatkan keuntungan.

Seperti yang terjadi saat ini dimasa pandemi, program pemulihan ekonomi dengan mengaktifkan aktivitas ekonomi rakyat, akhirnya akan mengakibatkan lagi lonjakan kasus covid karena pada akhirnya berpotensi memunculkan kerumunan.
Kesulitan ekonomi saat ini seharusnya menjadi tanggung jawab negara untuk bisa semaksimal mungkin mengefektifkan sumber daya alam yang dipunya untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Serta pemerintah memfokuskan agar rakyatnya benar-benar terhindar dari penyebaran virus ini.

Semua itu tak mungkin bisa dilakukan dinegara yang mengagungkan sistem kapitalisme sekuler. Sebab aturan manusialah yang ia pakai, serta hanya demi kemaslahatan sekelompok orang-orang saja. Berbeda dengan Islam yang akan menggunakan aturan yang langsung dari sang Khaliq yang mengetahui kelemahan dan kelebihan makhluknya. Serta pengutamaan kemaslahatan umatlah yang paling utama

Oleh: Emi Kartini (Ibu rumah tangga)
Editor: H5P

Komentar