Sahid, Penyulap Rongsokan Menjadi Kerajinan

M. Sahid (tengah) warga yang menyulap rongsokan kayu menjadi kerajinan

TEGAS.CO,. KONAWE KEPULAUAN – Sebagian orang menganggap rongsokan kayu (akar pohon) hanya sebagai bahan pembakaran atau bahkan sampah. Namun berbeda dengan M. Sahid (70), di tangan warga desa Langara Iwawo, kecamatan Wawoni Barat, Konawe Kepulauan (Konkep) itu, rongsokan tersebut disulap menjadi sebuah karya yang bernilai tinggi dan eksotis.

Beberapa karya kerajinan yang telah dibuat oleh M. Sahid dari akar pohon diantaranya, kursi, meja, dan dudukan pot bunga.

Iklan Pemkot Baubau

Diceritakannya, awal mula dia tertarik pada kerajinan akar pohon karena saat itu, dia melihat sebuah kayu yang hanyut di muara laut. Kemudian terpikir olehnya untuk memanfaatkan kayu tersebut menjadi sebuah karya.

Jenis kerajinan yang telah dibuat oleh M. Sahid dengan menggunakan akar pohon

M. Sahid mengaku, bahwa pekerjaan tersebut dilakoninya sejak dulu, sebelum pandemi melanda. Bahkan, karyanya tersebut, sempat mewakili Sultra dalam lomba karya pada 1996 di Ancol, Jakarta Utara. Namun selama pandemi, dia tidak lagi rutin membuat karya kerajinan.

“Sekarang ini, saya buat hanya untuk mengisi waktu kosong saja”, katanya. Jumat (4/6/2021)

Untuk pembuatan sebuah kerajinan, tambahnya, membutuhkan waktu sampai 15 hari. Sebab, kata dia, tidak mudah untuk menyambung kayu-kayu tersebut hingga terlihat seperti alami.

“Untuk jenis kayunya beragam, tergantung kebutuhan. Bisa gunakan kayu bakau, kontawu, atau santigi”, ucapnya menambahkan.

“Saat ini, alat yang saya gunakan masih serba manual, mulai dari penyambungan, pengupasan kulit kayu, hingga pembersihan dan pengecatan ketika sudah terbentuk”, lanjutnya.

Dia berharap agar hasil karyanya tersebut, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya di Konkep.

“Saya juga berharap semoga ada perhatian dari Pemda kepada para pengrajin seperti saya”, tutupnya.

Reporter : Ratkam. M, S.Kom

Editor : YUSRIF

Komentar