TEGAS.CO., WAKATOBI – Bupati Wakatobi Haliana menunjuk staf khusus (Stafsus) 18 orang dari berbagai latar belakang, mulai dari pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN), aktifis, pengiat media, hingga lawyer (pengacara).
Petugas admintrasi bupati dari non ASN itu akan menjalankan tugas yang berbeda-beda dilihat dari kecakapan dan keahliannya masing-masing. Menariknya, diantara staf khusus itu nampak mantan anggota dewan, seperti La Ode Usman Baga (politisi PPP) dan Masiuddin (mantan politisi PKB), juga pensiunan ASN.
Selain menunjuk sejumlah politisi, Haliana juga memilih pegiat media, seperti; Candra Tasmin dan Muis. Sementara dari aktifis nampak Arif dan Idris Mandati. Lanjut, dari kalangan lawyer terlihat, mantan advokad pasangan HATI, Sarni.
Berikut daftar 18 Staf Khusus Bupati Haliana berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 497 tahun 2021, tertanggal 2 Agustus.
- H. La Ode Kamaluddin (pensiunan ASN)
- H Masiuddin (pensiunan ASN/mantan politisi PKB)
- Nasaruddin (pensiunan ASN)
- Sarni (Advokad)
- La Ode Usman Baga (politisi PPP)
- Idris Mandati (Aktifis sosial)
- Muis (Fotografer)
- H Nadjib Prasyad (pensiunan ASN/Kader PDIP)
- Ali Yusuf (Pensiunan ASN)
- Yusdin Rahmat (Pemerhati kesehatan)
- Candra Tasmin (Pengiat media sosial)
- Irwansyah (Praktisi hukum)
- Abd Hamas (Pensiunan ASN)
- Arif (Pemerhati sosial)
- La Ode Hermin (Pensiunan ASN)
- H. La Ode Saharumu (Pensiunan ASN/Ketua MUI Wakatobi)
- Sanaria Filma (Pensiunan ASN)
- Regita Dwi (Pemerhati budaya)
Tak Penuhi Keterwakilan Pulau
Menurut Ketua Mahasiswa pulau Binongko, Musrifin, Bupati Wakatobi Haliana pilih kasih dalam mengangkat staf khusus pada pemerintahannya. Pasalnya, dari 18 orang yang diangkat sebagai sebagai tenaga staf khusus, hanya ada satu orang perwakilan dari masyarakat pulau Binongko.
“Bupati (Haliana) saat kampanye sering gadangkan pemerataan pembangunan dan sumber daya manusia, tapi kenyataannya dari Binongko hanya satu, itupun hanya perwakilan tokoh masyarakat dari kalangan tua,” ucapnya, Rabu (18/7/2021).
Musrifin mengaku kecewa dengan hal itu. Apalagi kata dia, 18 orang yang menjadi staf khusus hanya didominasi dari pulau Wangi-wangi saja. Dan tidak mempertimbangkan peran mahasiswa dan pemuda Binongko kota Kendari dalam komposisi tersebut.
“Kalau mau bicara Perjuangan Pemenangan justru KOSPPEMIKO Kendari menjadi salah satu Inisiator terbentuknya gerakan milenial dan turut deklarasikan pak Haliana di kota Kendari sampai pada saat pemilihan. Jadi saya rasa pantas juga kami didengarkan sebagai perwakilan mahasiswa dan pemuda pulau Binongko,” katanya.
Ia juga menambahkan, komposisi jabatan adalah awal dari langkah Bupati Wakatobi dalam menyusun kabinet, dari langkah awal ini ia mulai menerka porsi jabatan OPD untuk pulau Binongko berapa, karena jabatan yang tidak potensial saja sudah terdiskriminasi, bagaimana jabatan dengan yang potensial.
“Jadi kami berharap bapak Bupati Wakatobi untuk meninjau dan menimbang kembali apa yang menjadi keputusannya itu,” tutupnya.
Reporter : RUSDIN
Editor : YUSRIF
Komentar