Diskominfo dan Sandi Konsel Gelar Bimtek Penyusunan Master Plan Smart City Tahap II

Foto bersama usai pelaksanaan bimtek

TEGAS.CO, KONAWE SELATAN – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfo dan Sandi) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penyusunan Master Plan Smart City Tahap II.

Untuk tahap pertama telah dilaksanakan pekan lalu. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konsel.

Iklan Pemkot Baubau

Bimtek digelar selama 2 (dua) hari mulai tanggal 23 – 24 September 2021. Peserta berasal dari anggota tim pelaksana smart city perwakilan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).

Bimtek tersebut mendapatkan arahan langsung dari Tim Asesor Tenaga Ahli Penyusun Master Plan Smart City dari Kemenkominfo, diantaranya Dosen Teknik Elektro dan Informatika ITB Windy Gambetta, Dina dan Asisten Tenaga Ahli Yan Marina.

Kegiatan berfokus pada diskusi dan analisa terkait perencanaan dan perancangan terwujudnya Smart City. Tampak peserta dibagi perkelompok, masing masing OPD menyediakan dokumen dan draft rencana strategis (renstra) untuk bersama melakukan analisa dibawah bimbingan para Tim Asessor.

Kepala Dinas Kominfo dan Sandi Konsel, Anas Mas’ud mengatakan, Bimtek ini bagian dari program gerakan menuju Kota Cerdas yang dicanangkan Pemerintah pada 45 Kawasan KPPN, dimana Konsel masuk didalamnya bersama 3 Kawasan Ibu Kota Baru (Kabupaten Paser, Kutai Kartanegara dan Kutai Barat).

Selain itu juga sebagai bentuk implementasi nota kesepahaman antara Ditjen Aplikasi Informatika KemenKominfo RI dengan Pemkab Konawe Selatan yang disahkan pada 20 Mei 2021.

“Juga sebagai kegiatan lanjutan Tahap Pertama yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, selanjutnya menanti tahap berikutnya,” terang Alumni STPDN ini.

Anas berharap melalui Bimtek, peserta lebih memahami permasalahan daerah dan relevansinya serta meningkatkan pemahaman paradigma terhadap konsep kota cerdas, sekaligus dapat mendorong proses pembangunan yang efisien, efektif, inklusif dan partisipatif.

“Didukung perkembangan teknologi informasi dan SDMnya, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan efektifitas serta efisiensi dalam bekerja dan saat pelayanan ke masyarakat,” pungkasnya.

Sementara dalam keterangannya, asesor Bimtek Windi Gambetta mengatakan Bimtek smart city menggambarkan semua kegiatan penanganan dan pengembangan kota yang dilakukan bukan hanya perwakilan Pemda namun melibatkan akademisi, kalangan bisnis, komunitas masyarakat umum dan stakeholder lainnya.

“Jadi bimtek selanjutnya diharapkan lebih banyak melibatkan komunitas luar atau akademisi, tidak seperti bimtek tahap I dan II mayoritas hanya melibatkan Pemda,” imbuhnya

Smart city nantinya akan dituliskan dan lebih fokus pada pembangunan 6 elemen utama yang terdiri dari Smart Governance/pemerintahan, Smart Branding/pariwisata, Smart Economy/ekonomi UMKM, Smart Living/kesehatan dan mobilitas transportasi, Smart Society/kemasyarakatan dan Smart Environment/penanganan limbah sampah

“Sehingga konsep ini bukan hanya kegiatan OPD saja tapi bareng seluruh stakeholder dengan harapan tercapai target yang bersifat inovatif dan partisipatif. Terjadi kolaborasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan sehingga akan lebih cepat dalam proses mendorong terwujudnya smart city di Konawe Selatan,” tandasnya.

Laporan : MAHIDIN

Editor/ Publisher : YUSRIF

Komentar