TEGAS.CO,. KENDARI – Kepolisian Resort (Polres) Kendari melaksanakan kegiatan sarasehan, diskusi dan deklarasi damai dengan tema Merajut Harmoni, Kebhinekaan dalam Rangka Menciptakan Mewujudkan Situasi Kamtibmas yang Kondusif di Kota Kendari, yang berlangsung di Aula Waspada Polres Kendari, Jumat (1/10/2021).
Dalam sambutannya, Wali Kota Kendari, H. Sulkarnain Kadir mengatakan bahwa keunikan negara Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain yaitu memiliki ribuan suku, beberapa agama dan kepulauan yang tersebar dimana-mana.
Hal tersebut, ungkapnya, merupakan modal dasar untuk memajukan negara Indonesia harus mampu mengelola semuanya dengan baik terkhusus di kota Kendari.
“Walaupun dengan berbagai latar belakang daerah yang berbeda-beda kita kuatkan persaudaraan, komunikasi dilancarkan sehingga semua sekat-sekat yang hadir bisa diatasi”, Kata Walkot Kendari
“Tentu saja setiap daerah tidak menginginkan terjadinya konflik, sikap yang tepat selalu mengedepankan musyawarah, saling menghargai, menghormati dan bertoleransi bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan”, tambahnya
Kepala Kantor Agama Kota Kendari Kendari, H. Zainal Mustamin sebagai pamateri diskusi menjelaskan dari sisi keagamaan, Kendari sebagai kota yang majemuk. Sesuai dengan data sensus penduduk 2020 umat Islam di kendari 93%, Kristen 4%, Katolik 2%, Hindu 0,67% dan Budha 29%
Dikatakannya pula, semua agama pada prinsipnya memang sudah bersepakat memiliki landasannya masing-masing, bahwa memiliki komitmen yang sama untuk membangun kerukunan sesuai dengan isyarat dan kitab sucinya.
“Maka sebenarnya adalah tiga K yang harus kita kembangkan yaitu kebhinekaan, kerukunan dan Kamtibmas”, ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa merajut kebhinekaan di dalam perbedaan dan menjaga kerukunan beragama adalah upaya bersama antara seluruh umat beragama dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas kerukunan keagamaan untuk mengurangi intensitas konflik keagamaan.
Menurutnya dua hal sebenarnya yang harus ditekankan yaitu meningkatkan kualitas kerukunan dan mengurangi intensitas konflik. Sehingga berdampak pada kamtibmas yang kondusif.
“Semakin tinggi intensitas konflik keagamaan menunjukkan semakin rendah kualitas kerukunan keagamaan disuatu daerah dan itu pasti berdampak pada rendahnya kondisi Kamtibmas di daerah itu”, katanya lagi.
Sebaliknya, lanjut Zainal, semakin tinggi kualitas kerukunan keagamaan dalam suatu masyarakat menandakan bahwa semakin rendah intensif konflik pada masyarakat dan itu juga menunjukkan bahwa kondisi Kamtibmas itu semakin kondusif.
“Sehingga kebhinekaan dan kerukunan selalu kita dorong di kota Kendari melalui penguatan moderasi beragama”, ucap Zainal
Sementara itu, Ketua Forum komunikasi Lembaga Adat Nusantara Kota Kendari, yang juga merupakan pemateri dalam diskusi mengatakan penduduk kota Kendari begitu multietnis dan sering digambarkan sebagai Indonesia mini, sehingga keanekaragaman ini perlu dikelola dengan sebaik-baiknya.
“Kedepan kita akan mencari nilai-nilai etnis di seluruh wilayah kemudian nilai-nilai itu kita jadikan komitmen bersama lalu komitmen bersama itu bisa lakukan legitalisasi Maksudnya harus dibuatkan sebuah aturan jadi siapapun yang melanggar itu bisa dijadikan sebuah pelanggaran”, tutur Alamsyah
Selain itu, dalam merajut kebersamaan kebhinekaan di Kota Kendari, Alamsyah menyampaikan ada 5 (lima) hal yang harus dikembangkan, yaitu meningkatkan komunikasi antar lembaga, memantapkan nilai-nilai kearifan lokal yang luhur dari tiap kembaga adat, mengembangkan jejaring kerja forum lembaga adat, meningkatan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan adat istiadat, serta memanfaatkan mediasi penyelesaian konflik di masyarakat.
“Diharapkan juga dukungan dari semua lembaga adat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tentu berjalan dengan sendirinya dengan memahami nilai-nilai budaya masing-masing etnis”, pungkasnya
Kepala Polres Kendari AKBP Didik Efrianto, juga mengajak semua elemen masyarakat untuk selalu mewujudkan Kamtibmas yang kondusif di Kota Kendari
“Untuk itu dukungan dari semua pihak manapun yang ada di kota Kendari mari bersama-sama merajuk harmoni, kebhinekaan dalam rangka mewujudkan kantibmas yang kondusif”, tutupnya
Hal senada juga dikatakan oleh Dandim 1417 Kendari, Kolonel Agus Waluyo bahwa di tempat manapun berada kebhinekaan itu harus dijaga.
“Kami mengharapkan seluruh stakeholder yang ada di kota sama-sama membangun situasi kota Kendari yang selalu kondusif”, tutupnya
Laporan : HARTINA
Editor : YUSRIF
Komentar