TEGAS.CO,. MUNA – Pusaran Narkotika jenis Shabu di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) cukup tinggi. Tren peredarannya telah masuk tanpa memilih status, jenis kelamin dan usia, baik Polri, PNS, IRT maupun pelajar
Sebagai wilayah yang strategis dimana menjadi penghubung dengan beberapa wilayah kabupaten lainnya, menjadi sasaran empuk pasar barang terlarang. Tahun ini saja sejumlah orang telah diamankan terkait kepemilikan, jual beli dan konsumsi terhadap barang terlarang itu.
Wakil Bupati Muna, Bachrun, menyampaikan perang terhadap Narkoba harus di mulai dari keluarga dan semua pihak harus saling bekerjasama satu sama lain.
“Ini peran kita semua untuk saling mengingatkan dan mengedukasi satu sama lain,” katanya saat memberikan materi Workshop pada kegiatan BNNK Muna di Ballroom Hotel Ungu Raha, Sabtu (23/10).
Bachrun juga menekankan pentingnya penyelematan generasi untuk kembali hidup sehat dan produktif dengan penggalangan kesadaran dari internal keluarga dan lingkungan.
“Kita ini darurat Narkoba, jadi tidak ada jalan selain bahu membahu. Penting juga peran keluarga untuk mengawasi dan mendidik anak untuk tidak terjerumus. Lingkungan sekitar juga harus dibersihkan dari pengaruh barang terlarang, pemerintah daerah telah merancang aturan untuk bersih dari Narkoba,” ujarnya.
“Kedepan pemerintah daerah akan memaksimalkan kegiatan-kegiatan produktif sehingga nantinya kita bersih dari barang terlarang,” terangnya.
Bachrun menilai tren Narkoba begitu tinggi selain disebabkan karena kebutuhan barang tersebut sangat tinggi juga karna hilangnya budaya malu.
“Kita ini seharusnya malu, Muna termasuk tempat dengan tingginya peredaran barang terlarang. Seharusnya budaya malu tak hilang, kalau melakukan salah dan keliru harusnya diperbaiki bukan dibiarkan begitu saja. Kami berharap semua unsur baik dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, masyarakat dan awak media untuk bekerjasama memerangi Narkoba,” pungkasnya.
Laporan : Faisal
Editor : Yusrif
Komentar