Antam Gagas Program Kebun Edukasi Berbasis Masyarakat untuk Tanaman Kopi dan Kakao

Antam Gagas Program Kebun Edukasi Berbasis Masyarakat untuk Tanaman Kopi dan Kakao

TEGAS.CO.,KOLAKA – PT Antam TBK Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) memfasilitasi petani di Desa Sopura Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka untuk budidaya dan pengembangan tanaman kakao dan kopi melalui Program Kebun Edukasi berbasis masyarakat untuk tanaman  kopi dan kakao.

Penanaman perdana di Kebun Edukasi yang digagas oleh CSR PT Antam dan Lembaga Peduli Tani (PeTANI) Sultra itu dilaksanakan pada Selasa (28/12) di Desa Sopura yang dihadiri oleh Camat Pomalaa Mirdan Athar, CSR, HC, dan Finance Division Head Dito Yulianto, CSR Bureau Head Maemanah.

Hadir pula, Comdev Department Head Anggro Dwi Saputro, Wakaposek Pomalaa, Kepala Desa Sopura Patongai.

CSR, HC and Finance PT ANTAM Tbk UBPN Sultra, Dito Yulianto dalam sambutannya mengapreseasi pemerintah desa setempat yang telah memfasilitasi sebagian lahan di desa itu untuk dijadikan kebun edukasi.

Penyiraman tanaman Kakao

Dito mengatakan, program kebun edukasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar terutama para petani.

Dia menambahkan Antam ingin mengulang kesuksesan program kebun edukasi yang berhasil dijalankan di PT Antam di Halmahera Maluku Utara.

Sehingga untuk di Desa Sopura ini diharapkan akan melahirkan kopi dan kakao yang memiliki ciri khas tersendiri disbandingkan dengan yang lain, maka selain harus ditumbuhkan lagi minat terhadap kopi dan kakao, tetapi harus diajarkan bagaimana cara memanen dan pengolahannya.

“Program ini merupakan program unggulan yang mengadopsi kesuksesan Unit Bisnis Pertambangan Nikel  Maluku Utara yang salah satu program unggulannya adalah memanfaatkan lahan bekas tambang untuk kebun kopi dan sekarang sudah ada hasilnya di UKM centre, yaitu Kopi Halmahera,” terangnya.

Suasana saat kegiatan

Selain itu, dia juga memaparkan saat ini komoditi Kopi sedang naik daun dengan permintaan yang tinggi, sehinga budidaya kopi memiliki peluang ekonomi. Begitu juga dengan kakao, kata Dito, saat ini menurut data volume produksi kakao menurun di Kolaka sehingga Kolaka kehilangan ciri khasnya yang dijuluki sebagai kota kakao.

“Saya berharap, melalui kebun edukasi ini, bisa ditumbuhkan kembali minat menanam dan membudidayakan kakao sehingga mengembalikan kejayaan kakao di Kolaka,” jelasnya.

Sedangkan Direktur Eksekutif Lembaga Peduli Tani (PeTANI) Sultra, Junaidin dalam laporannya pada kegiatan itu menyampaikan program kebun edukasi tersebut dimulai pada bulan Juli 2021 lalu dan akan berjalan hingga tiga tahun kedepan.

“Tujuannya untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait budidaya tanaman kakao dan kopi, sebab secara umum masih banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan saat ini,” ungkapnya.

Direktur Eksekutif Lembaga Peduli Tani (PeTANI) Sultra berharap program ini menjadi tempat belajar masyarakat mulai dari pembibitan penanaman sampai pengolahannya yang akan dipandu oleh pengelola kebun edukasi ini.

Sementara itu, Camat Pomalaa, Mirdhan Athar mengapreseasi program CSR PT Antam yang bekerja sama dengan lembaga petani tersebut untuk membantu budidaya dan pengembangan tanaman Kakao dan Kopi.

“Kita berharap ini bisa menjadi semacam contoh bagi petani kita dalam mengembangkan tanaman Kakao dan Kopi, sebagaimana kita ketahui Kopi dan Kakao memiliki peluang bisnis yang tinggi,” ungkap Mirdan.

Dalam Kebun Edukasi seluas dua hektar tersebut, kata Junaidin akan ditanami  Kopi seluas satu hektar sebanyak 800 tanaman kopi dan satu hektar lainnya untuk tanaman kakao sebanyak 1.200 tanaman.

 

Reporter: Aslan

Editor: H5P

Komentar