TEGAS.CO,. MUNA – Kelompok Program Pengelolaan Akses Area Perikanan (PAAP) Site Pasi Kolaga lakukan evaluasi rutin di Desa Kolese Kecamatan Pasi Kolaga Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (25/1/22).
Kegiatan evaluasi tersebut terkait kepengurusan kelompok dan keberlanjutan program yang telah berjalan.
Ketua kelompok PAAP site Pasi Kolaga, Laode Sidik Irsan mengatakan, pertemuan rutin tersebut sebagai evaluasi dan menyampaikan kemajuan program sekaligus mendengarkan informasi-informasi tentang perikanan.
“Kami masih sangat membutuhkan ilmu-ilmu perikanan guna menunjang aktivitas kami para nelayan,” ungkapnya saat ditemui di Sekretariat PAAP site Pasi Kolaga.
Lanjut Sidik, dengan adanya PAAP masyarakat nelayan sangat banyak terbantu, bahkan pendapatan mereka menjadi bertambah.
Lebih jauh dijelaskannya bahwa masyarakat nelayan yang tergabung dalam kelompok menjadi lebih termotivasi untuk maju dan berkembang. Upaya untuk melakukan pelestarian dan pemeliharaan kawasan pesisir menjadi lebih terarah dengan informasi-informasi yang diterima dari pendamping teknis.
“Pendanaan RARE melalui PAAP sangat membantu sekali. Salah satunya dengan pendanaan pembangunan gedung pengasapan ikan. Insya Allah dengan adanya ini banyak manfaat yang didapatkan masyarakat pesisir nantinya. Kita berharap PAAP ini akan terus berlanjut,” timpalnya.
Pendamping Teknis Program PAAP Sultra site Pasi Kolaga, La Ode Muhammad Ramadan menyebut kegiatan evaluasi kelompok merupakan rutinitas untuk memastikan kekompakan pengurus dan program yang telah dilaksanakan.
Dia juga menyampaikan, monitoring program berjalan juga dievaluasi sehingga bimbingan dan arahan diberikan kepada para pengurus dapat didiskusikan guna melahirkan solusi demi kemajuan nelayan dan lingkungan pesisir.
“Kita monitor dan evaluasi keaktifan pengurus kelompok beserta sejauh mana pelaksanaan program yang didanai oleh RARE,” katanya saat di lokasi.
Baca juga:
Ramadhan mengingatkan, evaluasi kepengurusan diserahkan kembali pada kelompok dengan memastikan pengurus yang tidak aktif. Kemudian, mengingat kepengurusan akan berganti agar pertanggung jawaban diselesaikan dengan baik.
“Jika pertanggung jawaban bagus, mungkin akan terpilih kembali tetapi mekanismenya tetap kita kembalikan ke kelompok. Kedepannya akan banyak program yang akan kita laksanakan tapi tergantung konsistensi dari kelompok,” tuturnya.
Selain monitoring dan evaluasi, pada kesempatan itu materi gender dan perubahan iklim menjadi bahan diskusi guna memberikan bekal pengetahuan bagi masyarakat khusunya pengurus kelompok.
Laporan: Faisal
Editor: Yusrif
Komentar