Nakhodai Bina Marga, Burhanuddin Jawab Polemik Infrastruktur dengan Kebijakan Pembangunan

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Burhanuddin

TEGAS.CO.,SULTRA – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus menata wajah Sultra melalui kebijakan pembangunan infrastrukturnya.

Kesuksesan pembangunan gubernur Sulawesi Tenggara sebagai sang visioner arsitektur Sultra, tidak terlepas dari peran perpanjangan tangannya di Sumber Daya Air dan Bina Marga yakni Burhanuddin.

Iklan Pemkot Baubau
Nakhodai Bina Marga, Burhanuddin Jawab Polemik Infrastruktur dengan Kebijakan Pembangunan

Meski terhitung baru se tahun lebih menakhodai Dinas Bina Marga, namun Burhanuddin tak ketinggalan langkah. Secara gesit Ia menyelesaikan dan melanjutkan tugas yang menjadi tupoksi di dinasnya.

Misal perihal jalan rusak. Saat ditanya awak media, Burhanuddin secara sigap selalu menanggapi perihal infrastruktur vital masyarakat tersebut dengan kebijakan.

Seperti baru-baru ini, sejumlah warga yang tergabung dalam Poros Muda Sulawesi Tenggara (Sultra) memblokir jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, akibat rusak berat.

Program prioritas Bina Marga tahun 2021

Bijak, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, Burhanuddin mengatakan, pihaknya telah mengajukan permintaan anggaran di DPRD dan akan segera dialokasikan di APBD perubahan tahun anggaran 2021.dan pada tahun 2022 akan mengerjakan ratusan kilo meter jalan provinsi yang rusak diantaranya Raha – Lakapera dan jalan di Buton Utara.

“Anggarannya sudah ada, kalau sudah ya kita kerjakan mulai besok. Kita sudah survei lapangan dan menemukan beberapa kendala, pertama soal drainase yang kurang berfungsi sehingga saat musim hujan dengan curah hujan tinggi mengakibatkan air tidak disalurkan sehingga menjadi genangan,” jelas Kadis Bina Marga beberapa waktu lalu di tahun 2022 ini.

Jalan Kendari-ToronipaSalah satu proyek strategis daerah yang juga tengah dikerjakan Kadis bergelar insinyur itu yakni pembangunan jalan Kendari – Toronipa.

Pengerjaan jalan sepanjang 11.14 kilo meter (KM) itu, dilakukan guna mendukung pengembangan pariwisata unggulan di Kota Kendari dan sekitarnya.

Alasan lain pembangunan Jalan Kendari – Toronipa yakni pertama, sebagai pendukung perwujudan kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, yaitu kawasan Teluk Kendari yang diindikasi meliputi wilayah Kendari, Konawe, hingga Konawe Selatan.

Kedua, sebagai pendukung potensi tumbuh dan berkembangnya kegiatan ekonomi pada koridor jalan dan Pantai Toronipa, baik dalam hal kegiatan pariwisata di objek wisata maupun untuk mendukung infrastruktur penyebrangan ke pariwisata Pulau Bokori dan Pulau Saponda.

Ketiga, guna menunjang Kota Kendari menjadi pusat kegiatan nasional (PKN) dan terakhir sebagai pendukung Kota Kendari dan sekitarnya menjadi Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN).

Saat ini, proyek jalan di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe itu, telah memasuki tahap ke-2 pembangunan, dengan masa pengerjaan selama 565 hari kalender atau 29 Juli 2020 hingga 13 Februari 2022.

Mega proyek Dinas Bina Marga itu, mengucurkan anggaran APBD tahun 2019 sebesar Rp.144.994.900.000 (seratus empat puluh empat milyar sembilan ratus sembilan puluh empat juta sembilan ratus ribu rupiah) pada tahap I dan anggaran senilai Rp.756.898.225.000 (tujuh ratus lima puluh enam milyar delapan ratus sembilan puluh delapan juta dua ratus dua puluh lima ribu rupiah) menggunakan sumber pembiayaan dari PT SMI.

Setelah usai tahap pengerjaan, Jalan Kendari – Toronipa akan diberlakukan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender atau 14 Februari 2022 hingga 13 Agustus 2022.

Kini, progres pembangunan jalan dengan aspal beton itu, realisasi fisiknya telah mencapai 52 persen, penyiapan badan jalan seluas 9 Km, dan on progres rigi pavement sepanjang 1.91 Km.

Adapun program prioritas lainnya yang dilakukan Bidang Bina Marga, yakni rehabilitasi jalan menggunakan anggaran program hibaj jalan daerah (PHJD) paket 7 sepanjang 3.26 kilo meter (Km) dan peningkatan jalan yang dibiayai dana alokasi khusus (DAK) sepanjang 15.1 Km.

Bidang Bina Marga pekerjaan umum Sultra itu juga telah merekonstruksi Jalan Balai Kota dan Tebau Nunggu Kota Kendari sepanjang 0.66 Km dan rehabilitasi Jalan Rate-rate Poli-polia sejauh 5.4 Km.

Salah satu jalan yang kini telah direalisasikan menggunakan anggaran PHJD dan DAK tahun 2020 yakni, ruas Jalan Dewi Sartika Kota Kendari, Jalan Orinunggu Kota Kendari, Jalan Pangeran Antasari Kota Kendari, ruas jalan Batu Gong sampai batas Kota Kendari di Labibia, dan dari batas ruas jalan Kota Kendari (Labibia) hingga ke Jalan Dr. Sutomo.

Poros lain yang juga mendapat suntikan anggaran rehabilitasi menggunakan DAK yakni, Jalan SP. 3 Talingko – Labundo. Jalan dengan kondisi berlubang parah itu, kini telah mengalami peningkatan dengan wajah mulus aspal baru.

PJSA

Selain Bidang Bina Marga, salah satu dinas konstruksi di pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara itu juga memiliki Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Daya Air (PJSA).

Saat ini dari 375 wilayah sungai (WS) lintas 3 kabupaten yang menjadi wewenang provinsi, bidang PJSA telah melakukan pembangunan pengamanan Pantai Polemo Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana tahap IV dengan pagu anggaran sebesar Rp. 688.394.230; (enam ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus sembilan puluh empat ribu dua ratus tiga puluh rupiah), kini progres pembangunannya telah mencapai 67.2 persen.

Bidang PJSA kini telah melakukan pembangunan pengamanan pantai Desa Kondowa Kecamatan Pasar Wajo Kabupaten Buton. Proyek di kabupaten dengan 95 daerah aliran sungai itu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp. 938.397.354; (sembilan ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus sembilan puluh tujuh ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah) dengan progres pembangunan mencapai 100 persen.

Bidang jaringan air itu juga tengah membangun normalisasi dan penguatan tebing Sungai Pamondati Kecamatan Lainea Kabupaten Konsel, dengan pagu anggaran sebesar Rp.455.906.004; (empat ratus lima puluh lima juta sembilan ratus enam puluh empat ribu rupiah). Progres fisik penguatan tebing di Kabupaten Konawe bagian selatan itu, kini mencapai 68 persen.

Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra itu juga memiliki bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA). Salah satu bidang di Bina Marga Sultra itu tengah merehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi (DI) Alosika, dengan anggaran Rp. 4.451.110.000 (empat milyar empat ratus lima puluh satu juta seratus sepuluh ribu rupiah) menggunakan dana alokasi khusus.

Salah satu proyek yang tengah dilakukan bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air yakni, rehabilitasi jaringan irigasi DI Asolu Kabupaten Konawe. Daerah irigasi dengan luas potensi 1.200 ha itu dibangun menggunakan dana alokasi khusus, sebesar Rp. 2.355.658.000; (dua milyar tiga ratus lima puluh lima juta enam ratus lima puluh delapan juta enam ratus lima puluh delapan ribu rupiah).

Rehabilitasi jaringan irigasi daerah irigasi Kecamatan Laeya juga dibangun oleh bidang pemanfaatan air di Dinas Bina Marga Sultra itu. Irigasi Kabupaten Konawe Selatan dengan luas potensi 1.500 hektar tersebut, dibangun menggunakan dana alokasi khusus sebesar Rp. 4.451.110.000 (empat milyar empat ratus lima puluh satu juta seratus sepuluh ribu rupiah).

Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, memiliki visi, Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera, dan Bermartabat.

Dari visi tersebut, dijabarkan dalam empat misi diantaranya, pertama: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat agar dapat berdaulat dan aman dalam bidang ekonomi, pangan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, politik, serta iman, dan taqwa.

Kedua, memajukan daya saing wilayah memajukan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi. Ketiga, mendorong birokrasi pemerintahan provinsi yang modern, tata kelola pemerintahan desa yang baik (good village governance) serta memberikan bantuan kepada kecamatan dan kelurahan sebagai pusat pelayanan pemerintahan.

keempat, meningkatkan konektivitas dan kemitraan antar pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka peningkatan daya saing daerah melalui pembangunan dan perbaikan infrastruktur dan aspek-aspek sosial ekonomi.(Adv)

H5P

Komentar