TEGAS.CO,. BAUBAU – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau membeberkan kronologi cuaca ekstrem yang terjadi pada Senin (21/2/22) lalu.
Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kota Baubau
La Ode Muslimin Hibali, SE, M.Si melalui pesan WhatsApp kepada awak media ini Selasa (22/2/22) mengatakan telah terjadi banjir, angin kencang dan ombak besar yang terjadi di wilayah kota Baubau.
Adapun data terdampak kejadian yang berlangsung sekitar pukul 12.30 wita tersebut terjadi di beberapa kelurahan, diantaranya daerah ngkaringkaring, kelurahan liabuku yang menyebabkan 7 buah rumah terendam banjir, 1 rumah makan dan 1 pondok pesantren, serta area persawahan terendam banjir.
Untuk kelurahan wameo dan kelurahan wale yang menjadi sasaran ombak mengakibatkan 10 rumah makan di area pesisir pantai menjadi hancur dan rusak berat, serta jebolnya tanggul pantai kamali.
Untuk korban jiwa dalam peristiwa itu tidak ada dan upaya yang akan dilakukan secara mendesak adalah rehabilitasi tanggul pantai kamali dan relokasi rumah makan di kelurahan wameo.
Estimasi kerugian akibat bencana di pasar wameo ditaksir berkisar sebesar 300 juta untuk bangunan dan beberapa alat pedagang yang rusak akibat air yang naik ke permukaan jalan.
Kondisi pemicu berdasarkan sumber BMKG Kota Baubau mengatakan akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi dari awan Cumulonimbus (CB) mengakibatkan angin kencang teridentifikasi pada 20 Februari pukul 22.00 WITA sebesar 22 knot dan pada tanggal 21 Februari pukul 12.30 WITA sebesar 31 knot .
Sumber data AWOS Stasiun Meteorologi Betoambari Baubau. Curah hujan pada 20 Februari tercatat 82 mm, sementara pada 21 Februari saat kejadian sudah tercatat sebesar 24 mm (hingga pukul 06.00 UTC)
Analisis Cuaca Sementara
Berdasarkan analisis anomali suhu muka laut bernilai positif (0.5-1.0°C) diperairan Baubau serta suhu muka laut 31 °C. Analisis streamline menujukkan adanya konvergensi di wilayah Sulawesi Tenggara.
Indeks Global SOI signifikan (+10.8) dan NINO 3.4 signifikan (-0.57) Terdapat Gelombang Equatorial Rossby dan Kelvin yang aktif di wilayah Sulawesi MJO berada di kuadran 3 yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan.
Data kelembaban udara pada ketinggian 850 mb dan 700 mb mencapai 90% di wilayah Baubau.
Selanjutnya BPBD kota Baubau telah menurunkan TIM PANTAU dibawah tanggung jawab Kabid Pencegahan dan kesiapsiagaan
bersama Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi serta Kasubag dan Satgas BPBD Kota Baubau.
Ia mengimbau agar masyarakat diharapkan tidak perlu panik dan tetap berdiam di rumah apabila tidak ada kepentingan dan keperluan di luar sebab cuaca ekstrem tidak dapat dihindari, tetapi setidaknya upaya minimalisir atas risiko cuaca ekstrem perlu dan akan dilaksanakan.
Laporan: JSR
Editor: YUSRIF
Komentar