TEGAS.CO.,KENDARI – Ratusan warga yang dimayoritasi emak-emak keluhkan tak mendapat minyak goreng meski sejak pagi mengantri di pelataran Kantor Bulog Provinsi Sulawesi Tenggata (Sultra). Padahal warga mengaku sejak jam 7 pagi sudah mulai mengantari.
Warga menyesalkan kebijakan pihak Bulog yang dianggap tidak konsisten. Karena membuka dan menutup pasar tak sesuai jadwal yang disebarluaskan.
Haerati, warga asal Mataiwoi mengatakan, Ia begitu bersemangat untuk datang mengatri minyak setelah mendengar info dari kerabat bahwa ada pasar murah selama 3 hari yang dibuka pada jam 9 pagi.
“Hari ini saya datang dengan harapan akan mendapat minyak goreng dengan harga murah, kami datang dari jam 7 agar tidak telat saat pasar dibuka nanti, namun setelah kami menunggu lebih dari 2 jam kami mendapat informasi dari pihak Bulog bahwa stok minyak telah kosong,” ujar Haerati.
Haerati bersama warga lainnya juga menyesalkan aturan dadakan yang dibuat pihak Bulog, “Awalnya tidak ada informasi untuk membawa kartu vaksin, namun kini telah dipasang pemberitahuannya, rumah kami jauh untuk pulang lagi, apalagi kebanyakan kami naik kendaraan umum dan transportasi online”.
Jika alasannya protokol kesehatan (Prokes), kata Haerati, maka mohon kami ditertibkan yang terpenting kami mendapat minyak goreng untuk masak.
Haerati dan warga mengusulkan jika Bulog tidak menginginkan warga berkerumun di pasar murah Bulog itu, sebaiknya minyak goreng didistribusikan ke kecamatan hingga kelurahan.
Nampak warga lain juga kian naik pitam, hingga melontarkan makian, mereka berharap ada kepastian dari pihak Bulog Sultra.
“Kami menunggu dari kemarin belum juga mendapat minyak, beri kami kepastian, jangan hanya janji. Pasar ini katanya 3 hari, namun baru hari kedua sudah tidak ada,” lontar salah satu emak-emak paru baya dari luar pagar Kantor Bulog.
Anehnya, sahut warga, pasar dijadwalkan akan dibuka pada jam 9, namun sekitar kurang dari jam 7 telah melayani pembeli dan ketika kami datang katanya harus ditertibkan dulu.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Kantor Wilayah Bulog Sultra, Siti Mardati Sain mengatakan, stok minyak di Bulog Sultra tersedia 4.500 pics. Minyak goreng tersebut akan segera didistribusikan ke warga. Namun sementara pihaknya masih mencari jalan keluar persoalan Prokes.
“Sejak kemarin terjadi pelanggaran Prokes di Pasar Murah, kami kewalahan menertibkan masyarakat yang membludak, jadi untuk sementara kami pending dulu,” ujar Mardati.
Menurut Mardati meski telah dibantu aparat kepolisian dan pemberian kupon, warga tetap menerobos, sehingga terjadi double pembelian.
“Saat ini, kami tengah mengevaluasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait perihal bagaimana mengantisipasi hal-hal kurang menyenangkan, jadi kami tutup dulu pasarnya,” jelas Mardati.
Tepat pukul 10.43 Wita pihak Bulog mengumumkan kepada warga untuk kembali ke kediaman masing-masing dan akan diinfokan jika Pasar Murah telah dibuka kembali.
Nampak raut kecewa di wajah para warga yang hadir, mereka menyayangkan keputusan sepihak dari Bulog. Bahkan setelah dibubarkan, warga tetap tidak beranjak dari tempat.
Beberapa ibu-ibu juga terlihat melakukan protes dan bermohon diberi minyak goreng walau hanya 1 pics agar dapat memasak.
Tak sedikit ibu-ibu datang sambil menggendong bayi mereka. Anak usia sekolah dasar juga terlihat memelas meratapi orang tua mereka yang tak mendapat minyak goreng.
Iksan (10) mengaku ingin makan ikan goreng dan telur dadar, menurutnya menu kesukaanya itu kini jarang dihidangkan ibunya.
H5P
Komentar