Buntut Aksi Demonstrasi Siswa SMAN 1 Kontunaga, Tugas dan Tanggungjawab Kepsek Diambil Alih

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kontunaga

TEGAS.CO,. MUNA – Beberapa waktu lalu, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kontunaga menggelar aksi demonstrasi terkait perkara anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Buntut dari aksi tersebut, tugas dan tanggungjawab sang Kepala sekolah (Kepsek) Asma Tifa harus diambil alih oleh Kepala Cabang Dinas (KSD) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Yamir.

Saat ditemui, Yamir mengatakan bahwa dalam aksinya para siswa menolak Kepseknya dengan tuduhan menyalagunakan dana BOS. Mereka juga protes karena ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ditiadakan.

“Sehingga saat itu juga saya ke SMA 1 Kontunaga untuk menjelaskan bahwa tuduhan korupsi itu belum ada bukti. Inspektorat telah memeriksa sesuai kewenangannya, dan tidak ditemukan bukti adanya kerugian negara, hanya kesalahan pada saat pencairan karena dananya masuk di rekening pribadinya,” kata Yamir menjelaskan.

Yamir juga menyampaikan dihadapan para siswa bahwa menyangkut kegiatan kurikuler yang tertunda akan segera dilaksanakan jika dana BOS telah keluar.

“Dan kami sepakati itu, sehingga siswa membubarkan diri sambil tepuk tangan menandakan mereka merasa puas,” katanya.

Namun esok harinya, tepatnya Selasa (7/6) Yamir ditelepon oleh Kapolsek Kontunaga untuk segera ke sekolah tersebut, pasalnya para siswa kembali berdemonstrasi, dan menyegel pintu gerbang sekolah.

“Tiba di lokasi sudah ada Kapolsek bersama anggotanya, pak camat dan para guru semua berada di luar sekolah,” ucapnya.

Saat itu juga, Yamir meminta kepada Ketua Osis SMA Negeri 1 Kontunaga untuk berdialog. Permintaan itu disetujui namun dengan ketentuan, Kepsek dilarang masuk.

“Yang bisa masuk hanya saya sebagai KCD, Camat dan pak Kapolsek,” sebutnya

Dalam dialog tersebut, tuntutan para siswa masih sama, yaitu Kepsek harus diganti.

“Dan semua tuntutan saya laporkan pada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra melalui pesan Whatsapp,” ujar Yamir.

Baca juga:

KCD Sultra Sebut Demo Siswa SMA Negeri 1 Kontunaga Tak Pengaruhi Kegiatan Ekstrakurikuler

Setelah itu, lanjut Yamir lagi, Kadis Dikbud Sultra memerintahkan dirinya mengambil tugas dan tanggungjawab Kepsek untuk sementara.

“Oleh karena situasi semakin memanas sementara ulangan semester sudah 2 hari tertunda maka Kadis Dikbud Sultra memerintahkan saya lewat WA agar untuk sementara tugas dan tanggung jawab kepala sekolah diambil alih oleh KCD dan segera melasakan ulangan,” lanjutnya menjelaskan.

“Tanggal 8 saya ke SMA 1 Kontunaga ulangan semester berjalan dengan baik,” tambahnya.

Pada Kamis (9/6) saat dirinya tiba di sekolah, didapatinya pintu ruang Kepala sekolah telah disegel dan dipasangi palang menggunakan papan.

“Dengan sedikit kesal saya minta semua bapak dan ibu guru masuk ruangan rapat. Saya sampaikan bahwa SMA 1 Kontunaga adalah milik pemerintah dan tidak ada satupun orang yang bisa menyegel sekolah ini,” ucapnya dengan sedikit nada kesal.

Dia menegaskan, jika ada siswa yang tidak setuju dengan kebijakan yang diambilnya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka dipersilahkan keluar dari sekolah dan cari sekolah lain.

Ditekankan pula oleh Yamir bahwa siswa tidak punyak hak untuk menyegel sekolah, sebab kata dia, ini institusi bukan milik pribadi.

“Dan pada saat itu juga para guru ramai-ramai membuka segel pintu ruang kepala sekolah. Untuk saat ini tugas dan tanggung jawab kepala sekolah saya ambil alih. Sementara Kepsek tetap berkantor di SMA Negeri 1 Kontunaga,” ucapnya.

Laporan: FAISAL

Editor/ Publisher: Yusrif

Komentar