TEGAS.CO., KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berupaya menekan angka inflasi, meski berdasarkan hasil evaluasi bulan Agustus 2022 inflasinya 0,36 persen atau di bawah inflasi nasional yang sebesar 5,95 persen.
Salah satu agenda Pemkot di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu untuk mengurangi angka inflasi ini dengan menggelar pasar murah maupun operasi pasar.
“Pasar murah, di pusat kota misalnya, tidak hanya di MTQ tapi akan kita agendakan secara berkala di kecamatan bahkan hingga di kelurahan-kelurahan, sehingga bisa memperpendek rentang kendali antara distribusi dengan konsumen. Termasuk ada harga yang bisa kita tekan,” ujar dalam rapat koordinasi High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Kendari di Aula Wakatobi BI Sultra, Jumat (21/10/2022).
Selain operasi pasar murah, Pj Wali Kota mengatakan, pihaknya akan selalu bersinergi dengan pihak Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Sultra Doni Septadijaya menjelaskan, ada tiga faktor utama pendorong inflasi yaitu akumulasi kenaikan harga minyak dunia dan gas alam yang berpengaruh pada kenaikan harga BBM.
Siklus kenaikan harga komoditi bawang merah pada periode Oktober – Desember, peningkatan permintaan angkutan udara serta komoditas lainnya pada hari besar keagamaan.
“Dan perbaikan mobilitas dan konsumsi masyarakat seiring pelonggaran aktivitas dan penangganan Covid-19 yang semakin membaik serta peningkatan ekspektasi inflasi masyarakat akibat kenaikan harga BBM,” tuturnya.
Gelar Pasar Murah
Salah satu upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar dan menekan inflasi. Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar pasar murah di lapangan eks MTQ, Kamis (20/10/2022).
Pemkot ingin membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah atau kurang mampu.
Pasar murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari dua hari ini, 20 – 21 September 2022, dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu.
Pj Wali Kota berujar, salah satu bentuk untuk mengatasi inflasi ini dengan meningkatkan daya beli masyarakat dengan cara menggelar pasar murah.
Dia mengungkapkan, mengungkapkan angka inflasi Kota Kendari saat ini berada di angka 0,36 persen berdasarkan evaluasi hingga Agustus 2022.
Angka itu katanya tidak bertambah di tengah upaya saat ini Pemkot agar angka 0,36 persen itu dapat turun. Meski demikian angka inflasi 0,36 persen ini masih terkendali.
“Kita senantiasa berupaya untuk menurunkan angka inflasi di Kota Kendari ini, kalau hasil evaluasi sampai pada agustus 2022, Kota Kendari ini posisinya sangat bagus 0,36 persen dan atas posisi itu kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat dan diganjar dengan dana DID sebesar Rp10 miliar,” ujarnya.
REDAKSI
Komentar