Cegah Penyakit Kaki Gajah, Tim Kemenkes Lakukan Pengambilan Sampel di Muna

Cegah Penyakit Kaki Gajah, Tim Kemenkes Lakukan Pengambilan Sampel di Muna

TEGAS.CO,. MUNA – Tekan penyebaran penyakit kaki gajah, Kemenkes lakukan pengambilan sampel di sejumlah wilayah.

Salah satunya di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang dinilai sebagai salah satu wilayah kategori endemis kaki gajah.

Iklan Pemkot Baubau

Tim Kemenkes, melalui Supervisor Lapangan Sunardi menyebut kegiatan tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mencegah, memutus mata rantai dan menekan penyebaran penyakit kaki gajah (filariasis).

Kaki gajah atau filariasis merupakan pembengkakkan tungkai akibat infeksi cacing jenis filaria di pembuluh getah bening, dimana penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Penyakit kaki gajah ini dapat menyebabkan pembengkakkan disertai timbulnya rasa nyeri dan bisa mengakibatkan kecacatan bahkan kematian.

Hal yang perlu dihindari untuk mencegah penularan penyakit kaki gajah menghindari gigitan nyamuk dengan cara menggunakan kelambu, memakai pakaian lengan panjang saat tidur dan menggunakan obat nyamuk.

“Tim Kemenkes bersama PTKL Makassar, Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten melalui perwakilan Puskesmas-Puskesmas, Kader masyarakat dan Bhabinkamtibmas bersinergi lakukan pengambilan sampling,” kata Sunardi saat ditemui disela-sela persiapan pengambilan sampling, Selasa (25/10/2022).

Lanjutnya, pengambilan sampling dengan sistem acak ditiap kecamatan dengan menyasar usia 18 tahun keatas. Petugas melakukan sampling dengan mengajukan sejumlah pertanyaan dan mengambil darah.

Selain itu juga memberikan bingkisan.
Pengambilan sampel darah dengan survey sebagai tindak lanjut dari upaya pemerintah tahun sebelumnya.

Sepanjang 2014 hingga saat ini telah dilakukan pemberian obat pencegahan. Sementara waktu pengambilan sampling dilakukan mulai jam 22.00 – 02.00 sesuai dengan waktu penyebaran penyakit.

“Data sampling berdasarkan informasi dari Dinkes Kabupaten yang kemudian kami olah dan kembalikan lagi. Secara acak dilakukan pemilihan pada sistem untuk menentukan target sampling,” ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Muna, AKBP Mulkaifin melalui Kapolsek Katobu, IPTU LM Arwan menerangkan kegiatan tersebut dikawal oleh anggota Bhabinkamtibmas sesuai dengan surat permintaan dari pihak Puskesmas perihal pelaksanaan survey dampak POPM filariasis pada daerah endemis brugia.

“Kegiatan tersebut kita beri pengawalan supaya situasi Kamtibmas terjaga. Sudah saya disposisikan ke anggota Bhabinkamtibmas agar segera ikut mendampingi,” ujarnya.

Ditambahkan lagi, melalui Bhabinkamtibmas Polsek Katobu yang ikut mendampingi, Aipda Deabidin menyebut kegiatan pendampingan tersebut juga sebagai upaya untuk memberi rasa aman dan melakukan pemantauan situasi Kamtibmas.

“Kita dampingi agar memberikan rasa aman bagi petugas yang melaksanakan kegiatan di malam hari. Selain itu agar warga yg diambil sampelnya tidak takut. Sambil cek-cek situasi Kamtibmas,” ungkapnya.

Komentar