TEGAS.CO., KENDARI – Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk masuk di industri keuangan.
Saat ini permodalan masih menjadi suatu kendala bagi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di Sultra, sehingga menjadi faktor lambannya pengembangan bisnis mereka.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli melalui Kepala Bidang Promosi, Andi Syahrir mengatakan, pengembangan UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif seperti bantuan akses modal usaha tidak bisa dilakukan satu elemen atau stakeholder saja.
Namun kata Syahrir, terkait urusan (administrasi) akses modal ke UMKM pariwisata dan ekonomi bukan wilayah Dinas Pariwisata Sultra tapi ada di stakeholder terkait seperti Dinas Koperasi atau di perbankan.
“Saya kira ini bukan wilayah Dinas Pariwisata menyediakan (modal) tapi ini mungkin ada di koperasi atau perbankan,” ujarnya, Rabu (23/11/2022).
Walaupun tidak punya kewenangan di sana, Syahrir berujar, pihaknya tetap mencoba agar pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berinteraksi dengan perbankan.
“Jadi kita tidak terlalu jauh melampaui kewenangan kita, misalnya menyediakan akses modal. Saya kira kami lebih mendorong bagaimana pelaku ekonomi kreatif kita lebih aware terliterasi sektor industri keuangan,” tuturnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia berupaya membantu pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mengakses modal dan masuk pasar digital.
Hal ini dilakukan untuk memulihkan dan membangkitkan UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama yang berada di lima kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP) dan daerah wisata lainnya di Indonesia.
REDAKSI
Komentar