TEGAS.CO., KENDARI – Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 menjadi tantangan pengembangan sektor pariwisata di Indonesia. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengembangkan konsep tata kelola pariwisata berkelanjutan.
Konsep pariwisata berkelanjutan ini kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah di Indonesia termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) lewat kegiatan bimbingan teknis (Bimtek).
Kegiatan yang bertempat di salah satu hotel di Kota Kendari ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, Belli dan dihadiri perwakilan Dispar kabupaten/kota serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Kamis (24/11/2022).
Kadispar Sultra, Belli dalam sambutannya mengatakan, pihaknya mendukung pengelolaan pariwisata berkelanjutan yang dicanangkan Kemenparekraf.
Dia berharap melalui kegiatan Bimtek, bisa meningkatkan pemahaman para peserta mengenai tata kelola pariwisata berkelanjutan.
Untuk lebih memantapkan pengetahuan dan pemahaman tentang tata kelola pariwisata berkelanjutan, Dispar Sultra menghadirkan narasumber dari dari Rhode Island University, Social Enterpreneur Ecotourism Nasional, ahli tata kelola pariwisata yang berpengalaman mengelola wilayah di Labuan Bajo, dan akademisi Universitas Halu Oleo.
Sementara itu, Kepala Bidang Promosi Dispar Sultra, Andi Syahrir menjelaskan, Bimtek tata kelola pariwisata berkelanjutan dilaksanakan di dua tempat yakni Kota Kendari dan Kota Baubau.
“Ini kita coba seimbangkan antara pengelolaan pariwisata di wilayah daratan dan wilayah kepulauan,” ujarnya.
Syahrir mengatakan, kegiatan Bimtek ini adalah mencoba memberikan alternatif baru tentang pengelolaan pariwisata di Sultra.
“Makanya yang kita undang pelaku-pelaku pariwisata, praktisi yang bergerak di sektor pariwisata mereka telah berhasil, dan juga konsultan-konsultan asing yang kita anggap care (perhatian) terhadap perkembangan pariwisata di Indonesia itu kita jadikan narasumber,” tuturnya.
REDAKSI
Komentar