TEGAS.CO., KENDARI – Salah satu kekurangan industri ekonomi kreatif (Ekraf) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah minimnya inovasi produk yang diproduksi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, Belli melalui Kepala Bidang Promosi, Andi Syahrir mengatakan, kekurangan dimaksud karena masih berbasis industri kecil atau home industri dan sumber daya manusianya belum maksimal bagaimana mengemas desain kemasan dan menjaga higienitas produk.
“Nah ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita di Dinas Pariwisata bagaimana meningkatkan sumber daya manusia,” ujarnya, Kamis (1/12/2022).
Olehnya itu, Dinas Pariwisata Sultra terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang bergerak di sektor UMKM ekraf melalui berbagai pelatihan ataupun workshop.
“Saya kira kita akan terus meningkatkan pelatihan-pelatihan bagi UMKM di ekonomi kreatif untuk bisa lebih kreatif dalam melakukan inovasi produk dan menjaga kualitas produknya untuk tetap berkualitas baik,” katanya.
Sebagai informasi, Dinas Pariwisata Sultra menyelenggarakan beberapa kegiatan pelatihan pada UMKM ekraf, diantaranya sosialisasi kepada pelaku Ekraf yang dilakukan selama tiga hari, 16-18 November 2022 di salah satu hotel di Kota Kendari.
Bulan September 2022, Dinas Pariwisata Sultra menggelar sosialisasi sistem informasi produk ekonomi kreatif. Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka mengembangkan sistem pemuktahiran data pengembangan ekraf di 17 Kabupaten/Kota se-Sultra.
Bulan Juni 2022, Dinas Pariwisata Sultra menggelar workshop pengembangan desain ekraf yang diikuti pegiat ekraf se-Sultra.
Tidak hanya berhenti di sosialisasi maupun workshop. Dinas Pariwisata juga membuat program video “Review Produk Ekraf” yang di-reviev langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli.
REDAKSI
Komentar