TEGAS.CO., KONAWE – Adanya proyek rehabilitasi saluran irigasi, warga Konawe sebagai petani padi kini mulai menjerit, sebab harus terus bersabar hingga proyek tersebut terselesaikan.
Warga Konawe tersebut ialah kelompok tani yang berada di Kecamatan Lambuiya dan Uepai, Kabupaten Konawe, kurang lebih dua tahun terakhir harus bersabar untuk tidak melakukan pengolahan.
Selain tidak bisa bertani, warga di dua kecamatan tersebut kini mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih, pasalnya sumur warga mengalami kekeringan.
Menanggapi hal tersebut, Nikson yang juga sebagai Aktivis Anti Korupsi Sultra dalam keteranganya menjelaskan, hal ini di akibatkan proyek rehabilitasi saluran irigasi yang tidak kunjung usai.
“Masyrakat selalu di janji akan di selesaiakan secepatnya tapi fakta di lapangan proyek tersebut seakan terbengkalai berdasarkan hasil penelusuran kami,” jelasnya.
Pihaknya juga menambahkan, proyek tersebut diduga dikerjakan oleh PT Haka Utama, yang bekerjasama dengan PT Agung Beton, dengan anggaran yang begitu besar yang bersumber dari APBN.
“Hal ini sangat memprihatinkan, karena pemerintah pusat telah mengeluarkan dana yang cukup besar namun ada saja pihak-pihak yang tidak bertang jawab terkait rehabilitasi Saluran Irigasi yang hanya untuk mendapatkan keuntungan semanta dan di duga akan merugikan keungan Negara,” bebernya.
Nikson menegaskan akan terus mengawal masalah tersebut dan akan mengelar aksi unjuk rasa serta melaporkan kasus tersebut di Polda Sultra dan Kejaksaan Tinggi Sultra atas dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek rehabilitasi saluran irigasi
Komentar