TEGAS.CO., WAKATOBI – Konflik antar Bupati Wakatobi Haliana dan wakilnya, Ilmiati Daud, memantik keprihatinan Ketua DPRD Hamiruddin.
Diketahui, antar Haliana dan Ilmiati dikabarkan saling bersiteru di ruang kerja bupati, pada Rabu 15 Mei 2023 lalu. Bermula saat Wakil Bupati Ilmiati dikabarkan memelintir mulut pasangan politiknya itu.
Berselang beberapa hari, supir pribadi Bupati Haliana pun melaporkan Ilmiati atas tuduhan penganiayaan.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD kabupaten Wakatobi H. Hamiruddin mengatakan seharusnya konflik antara dua pimpinan di Wakatobi ini tidak perlu terjadi. Sebab akan membuat ketidak konduktivitas di daerah.
Ia berharap agar perbedaan pendapat antar Bupati dan wakilnya itu jangan dibesar-besarkan. Apalagi, digiring ke ranah hukum.
“Karena sesungguhnya perbedaan pendapat itu hal yang biasa dalam demokrasi, namun jangan sampai kontak fisik,” kata Hamiruddin saat di wawancarai disela-sela acara halal bihalal Kerukunan Keluarga Wakatobi (KKW) di kota Kendari, Minggu (21/5/2023)
Ia meminta, kepada dua pimpinan Wakatobi ini agar menjadi contoh yang baik dan hendaknya memberikan kesejukan kepada rakyat.
“Masyarakat sudah terbebani dengan persoalan ekonomi dan kehidupan, jangan di tambah dengan kemelut internal pribadi,” tegasnya
Konflik yang terjadi antar Bupati Haliana dan wakilnya Ilmiati ini terjadi pada 15 Mei 2023 di ruang kerja bupati, Wangi-Wangi.
Terkini, Wakil Bupati, Ilmiati dihadapkan dengan kasus hukum yang dilaporkan oleh supir Bupati Haliana, La Tono di Polres Wakatobi.
Komentar